Kajari Bengkulu Selatan Dicatut Penipu, Telepon Pejabat Minta Uang

Kajari Bengkulu Selatan Dicatut Penipu, Telepon Pejabat Minta Uang

Kasi Intel Kejari Bengkulu Selatan menunjukan salah satu kontak penipu yang mencatut nama dirinya-sugio aza putra-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Pelaku penipuan dengan modus mencatut nama aparat penegak hukum (APH) masih terus bergeriliya.

Terbaru, nama Kajari Bengkulu Selatan, Hendri Hanafi, MH dan Kasi Intel, Nanda Hardika, SH yang dicatut pelaku.

Modus pelaku adalah dengan membut kontak WhatsApp dengan foto profil Kajari atau Kasi Intel, kemudian menghubungi beberapa Kepala OPD jajaran Pemda Bengkulu Selatan untuk meminta uang.

BACA JUGA:Warga Bengkulu Ditodong Senpi Usai Keluar dari ATM

“Sudah beberapa kepala dinas yang menghubungi saya mengaku kalau ada yang nelpon atas nama saya (Kasi Intel Kejari BS) dan pak Kajari. Saya terkejut mendapat laporan itu. Soalnya kami jarang menghubungi pejabat di pemerintahan lewat telepon, apalagi sampai minta uang,” tegas Nanda.

Nanda meminta pejabat tidak percaya jika ada yang menghubungi melalui telepon atau pesan WhatsApp. Sebab hal itu hampir dipastikan ulah pelaku penipuan.

Ia meminta pihak yang dihubungi pelaku penipuan tersebut langsung melapor.

BACA JUGA:VCS Viral, Oknum Pejabat Pemkab Lebong Angkat Bicara: Ngaku Video Editan Lalu Dimintai Rp3 Juta

“Kalau ada pejabat atau masyarakat yang dihubungi orang lewat telepon mengaku sebagai Kajari, Kasi Intel atau mengatasnamakan kejaksaan, jangan langsung percaya. Kemungkinan besar itu ulah pelaku penipuan,” tegas Nanda.

Diakuinya, pencatutan yang dilakukan kawanan penipu sudah cukup sering terjadi. Biasanya yang dihubungi adalah pejabat Kepala OPD, kades, bahkan pihak keluarga yang berperkara.

Para pelaku melakukan berbagai cara untuk memberdaya korban demi bisa mendapat uang.

BACA JUGA:Pemda Seluma Usulkan Anggaran Rp11 Miliar untuk Gaji Honorer

“Pencatutan ini sudah cukup sering. Makanya kami minta masyarakat jangan mudah percaya, pastikan dulu kebenarannya kalau ada yang menghubungi mengaku dari kejaksaan,” ungkap Nanda.

Pihaknya sudah berupaya mencari tahu pelaku pencatutan tersebut. Dari beberapa penelusuran yang dilakukan, rerata pelaku berada di Pulau Jawa.

Hal itu terungkap dari penelusuran nomor rekening yang dikirim pelaku, ataupun nomor handphone.

BACA JUGA:Pemilu 2024, Pemda Seluma Siapkan Rp 4 Miliar

Artinya para pelaku pencatutan tersebut memang sengaja mencari target dengan memanfaatkan nama APH. (yoh)

Sumber: