Bupati Bengkulu Selatan Apresiasi Pengembangan Padi Organik

Bupati Bengkulu Selatan Apresiasi Pengembangan Padi Organik

PANEN : Bupati Gusnan Mulyadi saat panen perdana padi total organik terintegrasi berbasis MA11 di Pematang Gambir Seginim-wawan suryadi-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi mendukung pengembangan padi organik di Kecamatan Seginim.

Bupati bengkulu Selatan juga mengapresiasi pihak Bank Indonesia (BI) dan pemegang hak paten Michrobacter Alfaafa (MA-11) yang telah memberikan pengetahuan kepada petani di Pematang Gambir Kecamatan Seginim dalam mengembangkan padi organik.

Dengan hadirnya teknologi melalui penerapan bioteknologi MA-11 dalam aplikasi pupuk organik, dinilai lebih menguntungkan. Sebab selain hemat biaya juga harga beras lebih mahal karena tanpa unsur kimia.

BACA JUGA:Petani di Bengkulu Selatan Simpan Ratusan Miras, Pengakuannya Mengejutkan

Pernyataan ini disampaikan Bupati bengkulu Selatan saat menghadiri panen perdana demplot pertanian padi total organik terintegrasi berbasis Michrobacter Alfaafadi kelompok tani Pematang Gambir, Seginim yang menjadi percontohan. Lahan percontohan padi organik ini terlaksana berkat kerjasama Bank Indonesia dengan Anggota DPR RI Komisi XI Susi Marleny Bachsin, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan.

Bupati Bengkulu Selatan menambahkan, menggenjot peningkatan kualitas pertanian di Bengkulu Selatan telah dilakukan maksimal, konsentrasi Pemkab Bengkulu Selatan pada revitalisasi dan rehabilitasi irigasi di Seginim dan Air Nipis adalah buktinya.

BACA JUGA:Dibenci Petani, Ini Manfaat Tumbuhan Benalu atau Parasit

Bukan tanpa alasan, mengingat wilayah tersebut merupakan lumbung pangan Provinsi dengan lahan sawah lebih dari 3.000 hektar. Tidak hanya di sektor peririgasian, Bengkulu Selatan juga mengupayakan intensifikasi pertanian dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan pertanian, salah satunya adalah dengan pengaplikasian pertanian organik berbasis MA-11 dan sistem pertanian yang terintegrasi.

“Program ini benar-benar menjadi sebuah harapan, karena peningkatan penghasilan petani jauh lebih baik, dengan hasil yang melimpah dan kualitas beras terjaga karena bebas residu bahan-bahan kimia karena semuanya 100 persen organik,” jelas bupati bengkulu selatan.

Disampaikan bupati, jika bicara pertanian terintegrasi, sejalan dengan program Paten (Peternekan Intensip Terpadu) yang berfokus pada pengandangan hewan ternak khususnya sapi bagi para peternak di Bengkulu Selatan.

BACA JUGA:Wakil Menteri Pertanian: Asuransi Petani Dioptimalkan

Melalui program Paten, maka masalah kelangkaan pupuk akan teratasi dengan memanfaatkan kotoran dari sisa metabolism hewan ternak untuk dijadikan pupuk yang tentunya organik dengan biaya yang lebih murah.

Melalui pengaplikasian pertanian padi organik berbasis MA-11 ini, dengan 3 ekor sapi bisa memenuhi kebutuhan pupuk 1 hektar sawah sebaliknya, 1 haktar sawah akan mampu menyiapkan pakan jerami untuk 3 ekor sapi. “Dengan hadirnya MA-11 di Bengkulu Selatan diharapkan dapat dikawinkan dengan program Paten sehingga melalui pertanian dan peternakan terintegrasi akan dapat mendongkrak perekonomian petani di Bengkulu Selatan,” tutup Bupati Bengkulu Selatan. (one)

Sumber: bupati bengkulu selatan