Polres Bengkulu Selatan: Warem Sudah Meresahkan, Warga Terganggu
BONGKAR : Petugas Satpol PP saat membongkar warem beberapa waktu lalu -dokumen/ahmad fauzan-raselnews.com
BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Penganiayaan menggunakan senjata tajam yang dialami Nopredi Herawan (41) merupakan peristiwa berdarah yang kesekian kali terjadi di warung remang-remang (warem) di Kabupaten BENGKULU SELATAN.
Artinya keberadaan warem memang rentan menimbulkan peristiwa kriminal dan pemicu gangguan kamtibmas.
BACA JUGA:Tiga Warem di Seluma Dieksekusi, Satu Dibongkar Sendiri
Atas dasar itulah, Polres Bengkulu Selatan mengajak Pemda melakukan sanksi dan tindakan tegas terhadap keberadaan warem.
Jangan biarkan warem bebas beraktivitas, kemudian timbul lagi korban penganiayaan atau bahkan lebih tragis dari itu.
BACA JUGA:Meski Pernah Dibongkar dan Dibakar, Warem di Semidang Alas Masih Berdiri Lagi
“Rencananya pekan depan kami akan undang Satpol PP, Lurah Pasar Bawah, Ketua RT setempat dan pihak-pihak lainnya untuk membahas keberadaan warung remang-remang yang menjadi lokasi penusukan,” kata Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH melalui Kasat Intelkam, AKP Ahmad Khairuman, SE, M.Si.
BACA JUGA:Polisi Segera Bertindak, Soal Warem Berdiri Lagi
Dari informasi lapangan yang dihimpun polisi, keberadaan warem di Jalan Duayu Kecamatan Pasar Manna dan beberapa lokasi lain di Bengkulu Selatan memang sudah meresahkan.
Warga sekitar pun merasa terganggu dengan aktivitas warem dan kegiatan yang dilakukan pengunjung.
BACA JUGA:Pemilik Warem Diberi Waktu 7 Hari
Keberadaan warem meresahkan karena dilokasi itu disediakan minuman beralkohol dan minuman tradisional jenis tuak.
Tak heran jika orang berkunjung ke warem sering mabuk hingga melakukan aktivitas diluar alam bawah sadar. Akibat pengaruh alkohol, sering terjadi perkelahian hingga pencurian.
BACA JUGA:Dasar Bandel, Warem Ini Kembali Berdiri : Petugas Temukan Belasan Wanita
Sumber: