Tekan Kasus GHPR, Dinkes Minta Distan Awasi Hewan Penular Rabies

Tekan Kasus GHPR, Dinkes Minta Distan Awasi Hewan Penular Rabies

Ilustrasi rabies-istimewa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Awal tahun ini sudah 11 kasus warga BENGKULU SELATAN jadi korban gigitan hewan penular rabies (GHPR) tercatat di Dinas Kesehatan BENGKULU SELATAN.

Julmlah kasus ini jauh turun jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yakni 154 kasus. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Dinas Kesehatan (Dinkes) BS meminta Dinas Pertanian (Distan) melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk aktif mengawasi hewan penular rabies.

BACA JUGA:Seluma Berdarah: Adik Bacok Kakak

BACA JUGA:Viral..Bapak-bapak Kepergok Sedang Ngintip Wanita Mandi, Perekam: Tukang Ngintip Hay!!

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) BS, Didi Ruslan S.KM, M.Si melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Budi Syaputra, M.Kes mengatakan, pihaknya hanya bertugas mengobati orang yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies.

Sementara, untuk pengawasan hewan penular rabies ada di Dinas Pertanian (Distan). Terkait pengobatan, Budi mengaku pihaknya selalu siap memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR). Saat ini tersedia 400 vial stok VAR di gudang farmasi Dinkes Bengkulu Selatan.

BACA JUGA:Ingat! Penerima Bansos BPNT 2023 di Wilayah Ini Cuma Rp400 Ribu, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Bengkel Motor di Kaur Terbakar, Pemilik Rugi Ratusan Juta

"Kami minta Dinas Pertanian juga harus aktif mengawasi hewan peliharaan yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan. Terutama memvaksin hewan peliharaan masyarakat seperti kucing, anjing dan monyet," imbuh Budi.

Kemungkinan hewan tertular rabies bukan hanya dari hewan liar saja. Namun, hewan peliharaan juga rentan dengan penularan penyakit tersebut.

BACA JUGA:Bantu Masyarakat, Mahasiswi Akbid Aktif Mengabdi Ke Desa, Ini yang DIlakukan

BACA JUGA:Wow....! Petani Seluma Kembangkan Perkebunan Pisang , 25 Hektar Lahan Ditanami Pisang Barangan

Untuk itu, agar kasus gigitan hewan penular rabies ini tidak semakin banyak, Budi berharap kegiatan vaksin hewan harus digencarkan.

Masyarakat juga harus mengetahui bahwasanya VAR bukan yang paling penting untuk memutuskan mata rantai rabies. Langkah antisipasi utama obat digigit anjing atau sebagainya langsung dibersihkan denga air bersih yang mengalir.

Sumber: kabid pencegahan dan pengendalian penyakit dinkes bengkulu selatan