Desa di Bengkulu Selatan Memanas, 2 Sapi Bali Ditemukan Mati di Sawah

Desa di Bengkulu Selatan Memanas, 2 Sapi Bali Ditemukan Mati di Sawah

Kedua Pihak yang bersiteru sudah damai dan saling memaafkan-rezan oktowesa-raselnews.com

Tak sampai di situ, Nizarwan juga keberatan jika harus mengganti biaya Rp20 juta atas matinya 2 sapi Bali milik Antoni.

Baginya, jika hal tersebut dilakukan maka sangat memberatkan dan seakan memaksa dirinya mengakui perbuatan menebar racun di sawah.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Mulai Gelar Pasar Murah, Tersedia Sembako

“Jadi jangan mudah menyimpulkan. Apalagi memang sapi kamu itu tidak dikandangkan alias bebas masuk ke mana saja pekarangan masyarakat.

Saya bisa tuntut kamu dengan dalih pencemaran nama baik kalau kamu tetap memaksa saya,” elaknya.

Melihat situasi semakin panas, Kades Kemang Manis Suliadi, SE dan Ketua BPD Liharman langsung mengambil alih musyawarah.

BACA JUGA:Proyek di Bengkulu Selatan Terancam Molor

Pimpinan desa itu meminta agar dua belah pihak tenang agar duduk perkaranya jelas dan diselesaikan. Setelah mediasi panjang, akhirnya suasan musyawarah yang sempat panas mulai berangsur dingin.

“Kita di sini tidak cari siapa benar dan siapa yang salah. Kita cari solusi dan kedamaian. Silahkan dua belah pihak yang memang satu rumpun ini diskusi dengan kepala dingin.

BACA JUGA:Mobil Penabrak Guru SMP Bengkulu Selatan Hingga Meninggal Dunia Diserahkan ke Pemilik

Kan kalian minta kejadian ini selesai di tingkat desa kan?,” tegas Kades.

Kades meminta Antoni agar tidak kekeuh dalam permintaannya untuk meminta ganti Rp20 juta kepada Nizarwan.

Kades meminta agar bahasa yang disampaikan Antoni lebih santun dan tidak memojokan salah satu pihak.

BACA JUGA:Ribuan Warga Bengkulu Manfaatkan Program Mekar

“Okelah kita anggap di sini tidak ada yang salah. Namun karena kebetulan sapi Antoni mati di sawah Nizarwan.

Sumber: