Kasus Stunting di Bengkulu 19,8 Persen, Bukan Kota Bengkulu Tapi Tiga Kabupaten Penyumbang Terbesar

Kasus Stunting di Bengkulu 19,8  Persen, Bukan Kota Bengkulu Tapi Tiga Kabupaten Penyumbang Terbesar

REMBUK: Rembuk stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan, (8/5)-wawan suryadi-raselnews.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM – Kasus stunting masih menjadi momok di BENGKULU, secara keseluruhan angka stunting BENGKULU mencapai 19,8 persen.

Penyumbang kasus stunting terbesar ternyata bukan Kota BENGKULU, tapi tiga kabupaten ini penyumbang kasus stunting terbesar.

BACA JUGA:30 Jam Hilang, Korban Tenggelam Belum Ditemukan, Basarnas Terus Lakukan Pencarian

BACA JUGA:Reskan Efendi Mundur, Baliho Depan Gedung DPD II Dua Golkar Tumbang

Yakni Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan, tahun ini Bengkulu ditarget  bisa menurunkan 3 persen angka stunting.

Tahun 2024 angka kasus stunting di wilayah Provinsi Bengkulu akan ditekan hingga tersisa 14 persen.

BACA JUGA:Kasus Penusukan Warga Tanjung Alam Berakhir Damai? Dua Korban Tidak Melapor ke Polisi

BACA JUGA:13 CJH Bengkulu Selatan Belum Lunasi BPIH, Jadwal Pemberangkatan Ada Belum Jelas

“Jika target penurunan stunting 3 persen lebih tercapai tahun ini, maka rata rata penurunan kasus stunting 2,5 persen setiap tahunnya akan tercapai,” kata Herwan.

Dijelaskan Herwan, saat ini masih ada kabupaten yang angka stuntingnya di atas 20 persen.

Yakni Rejang Lebong, Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah.

BACA JUGA:Gedung Perpustakaan di Bengkulu Selatan Mulai Dibangun, Ini Kata Kajari

BACA JUGA:Kemelut Pilkades Jawi: PK Didi Aryanto Ditolak, Yendra Dilantik Kades

Program yang akan dilakukan untuk menurunkan stunting yakni pemeriksaan secara rutin kepada ibu hamil.

“Jadi kita harapkan penurunan dilakukan secara bersama – sama di seluruh kabupaten/kota,” demikian Herwan.

Sementara itu dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Bengkulu Selatan (BS) kembali melakukan rembuk stunting.

BACA JUGA:Mantan PPTK Kasus Dugaan Korupsi BBM DPRD Seluma Mangkir Lagi Jadi Saksi, Alasannya Bikin Sedih

BACA JUGA:Spesialis Pembobol Rumah Dibekuk, Tempo Sebulan 3 Rumah Disatroni

Kegiatan rembuk stunting adalah salah satu dari 8 aksi konvergensi stunting di Indonesia.

Pasalnya dalam upaya penanganan stunting perlu komitmen bersama semua pihak.

Termasuk peran media massa dalam penyampaian informasi ke masyarakat.

“Semua harus terlibat, OPD, stakeholder yang ada dan semua pihak untuk penanganan stunting. Karena program ini menjadi program nasional,” tegas Kasubbid Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat Bappeda Provinsi Bengkulu, Jon Hendri Nurdan, M.Kes.

BACA JUGA:Badai Hantam Bengkulu: 2 Meninggal Dunia, Tenda Hajatan Rumah Bupati Luluh Lantak, 12 Tiang PLN Tumbang

BACA JUGA:Mandi Di Sungai, Remaja 15 Tahun Tenggelam

Pada kegiatan ini juga dilaksanakan penyematan selempang Ayah dan Bunda Asuh Anak Stunting Bengkulu Selatan oleh Wabup BS, H. Rifai Tajuddin yang juga Ketua TPPS BS.

Serta dilanjutkan penandatanganan komitmen bersama penurunan stunting 2023.

BACA JUGA:Benarkah Reskan Efendi Merapat Ke PAN, Ini Kata Sekretaris DPD PAN Bengkulu Selatan

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Bujangan Dusun Tengah Seluma Ditemukan Meninggal Dunia di Pohon Manggis

“Dengan rembuk stunting ini, harus ada komitmen bersama dalam penanganan stunting di Bengkulu Selatan. Diharapkan setiap tahun ada penurunan kasus,” ujar Wabup. (red)

Sumber: kepala dinas kesehatan provinsi bengkulu