Si Pitung Sang Pendekar Betawi: Bandit Bagi Belanda, Pahlawan Bagi Rakyat
ilustrasi Si Pitung, Pendekar Betawi-Istimewa-raselnews.com
Suatu ketika, uang yang dia peroleh dari penjualan kambing milik ayahnya di Pasar Tanah Abang dicuri.
Setelah mencari, ia berhasil menemukan sang pencuri dan uang yang dicuri berhasil berada ditangan dia lagi.
Sejak peristiwa tersebut dia dijuluki sebagai jago dan memulai karier beliau sebagai "Robin Hood" serta mengganti namanya menjadi Pitung.
BACA JUGA:Si Pahit Lidah, Manusia Sakti Dari Sumatera Selatan, Ternyata Ini Kelemahannya
Dilansir quora.com, fakta keberadaan Si Pitung dibuktikan sebuah Koran Hindia Olanda yang memuat tentang Pitung.
Koran terbitan 29 Juni 1892 memberitakan polisi yang menggerebek rumah seorang pencuri yang bernama Bitoeng di Kampung Sukabumi.
Polisi tidak berhasil menemukan orang yang dicari namun berhasil mengamankan barang bukti yang dipakai Pitung berupa topi, seragam polisi, dan jas hitam untuk menyamar.
BACA JUGA:Si Pahit Lidah, Manusia Sakti Dari Sumatera Selatan, Sekali Berucap Jadi Kenyataan
Pada 30 Juli 1892, Pitung bersama dengan komplotannya Abdul Rachman, Moedjeran, Merais, Djiih, dan Gering, merampok rumah tuan tanah yang kaya, Haji Sapiudin.
Pitung menodong pistol revolvernya kepada Haji Sapiudin dan menembakan revolver untuk menakut-nakuti warga.
Tidak hanya Haji Sapiudin saja, Pitung juga merampok uang milik Nyonya De C. Namun kapan perampoakn ini tidak diketahui pasti.
BACA JUGA:Misteri Batu Kebayan di Sumsel, Perwujudan Pengantin Wanita Korban Kutukan Si Pahit Lidah
Agustus 1892 atau beberapa hari setelah kejadian koran Hindia Olanda memberitakan bahwa polisi menggeledah rumah Si Pitung kembali di Kampung Sukabumi dan menemukan uang hasil perampokan senilai f125 di bawah tanah.
Belanda memberikan tawaran bagi siapapun yang berhasil menangkap Pitung akan mendapatkan uang sebesar 50 ringgit.
BACA JUGA:12 Lokasi Konon Pernah Disinggahi Si Pahit Lidah, Manusia Sakti dari Sumatera Selatan
Pada akhirnya di akhir Agustus 1892, Pitung bersama dengan rekan-rekannya ditangkap di Kampung Kebayoran dan dijebloskan ke penjara Meester Cornelis (Jatinegara).
Sumber: