Dampak Kemarau dan El Nino, Masyarakat 15 Desa di Bengkulu Krisis Beras, Sawah Kering, Beras Langka dan Mahal

Dampak Kemarau dan El Nino, Masyarakat 15 Desa di Bengkulu Krisis Beras, Sawah Kering, Beras Langka dan Mahal

Sawah warga 15 desa di Bengkulu kekeringan akibatnya warga krisis beras-istimewa-raselnews.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM - Masyarakat 15 Desa di Kecamatan Talo Kabupaten Seluma, BENGKULU mulai krisis beras.

Ketersediaan beras di pasaran mulai langka dan harganya mahal.

Kondisi ini dampak dari kemarau dan el nino di Bengkulu yang belum juga berakhir.

Akibatnya sawah petani tidak bisa digarap, yang sudah terlanjur ditanami padipun terancam gagal panen.

BACA JUGA:Cukup di Rumah, Begini Cara Mengajukan Pinjaman KUR BRI 2023 Secara Online

BACA JUGA:Cara Kredit HP di Kredivo Lewat Aplikasi, Tanpa DP dan Bunga Rendah

Untuk mengatasi krisis beras ini masyarakat 15 desa di Bengkulu berharap pemerintah segera menyalurkan beras harga murah di daerah mereka.

Kepala Desa Lubuk Gio Kecamatan Talo Kabupaten Seluma, Bengkulu Ansori mengatakan, dia bersama 14 kades lainnya di wilayah Kecamatan Talo sudah sepakat  mengusulkan operasi pasar ke Bulog.

BACA JUGA:Lebih Kejam dari PINJOL, Ini Ancaman Pinjam Uang di PINPRI!

BACA JUGA:Tersangka Korupsi, Mantan Kades Air Jelatang Kaur Ditahan, Mantan Sekdes?

Para kades 15 desa di Bengkulu ini akan membuat usulan secara tertulis untuk disampaikan ke Kantor camat.

Kemudian pihak Kecamatan Talo diminta meneruskan surat itu ke Dinas Perindagkop dan UKM kemudian ke Bulog Provinsi Bengkulu.

"Masyarakat kami krisis beras, kami minta agar pemerintah dan Bulog peduli terhadap nasib warga kami," kata Ansoro.

BACA JUGA:Informasi Resmi BMKG, Hujan Akan Normal Bulan Januar 2024, Masyarakat Yang Sabar Ya....

Sumber: kepala desa lubuk gio kecamatan talo