Terlalu Percaya Google Maps, Pria Ini Justru Meninggal Dunia Secara Tragis

Terlalu Percaya Google Maps, Pria Ini Justru Meninggal Dunia Secara Tragis

Google maps-istimewa-freepik.com

RASELNEWS.COM - Google Maps merupakan salah satu fitur dari Google yang paling banyak digunakan.

Hampir setiap hari, fitur Google Maps ini digunakan untuk bisa mencapai alamat yang dituju. Bukan hanya ojek online atau taxi online saja, Google Maps juga digunakan oleh masyarakat umum.

Tapi, seorang pria meninggal secara tragis akibat menggunakan Google Maps. Setelah satu tahun tragedi itu atau tepatnya 19 September 2023, pihak keluarga melayangkan tuntutan ke Google.

BACA JUGA:Persaingan Semakin Sengit! Tahun 2024, Yamaha NMAX Versi Mini Dirilis

Dikutip dari Entrepreneur, seorang pria dari Hickory, North Carolina, bernama Philip John Paxson meninggal dunia lantaran mengikuti arahan dari Google Maps.

Peristiwa tragis ini terjadi pada tanggal 30 September 2022. Philip saat itu tengah menyetir tengah gelapnya malam dalam kondisi hujan kala itu untuk merayakan ulang tahun putrinya.

"Dia mengikuti GPS yang mengarahkan ke jembatan rusak hingga akhirnya jatuh ke sungai. Jembatan itu sudah rusak sejak 9 tahun lalu dan tak pernah diperbaiki," kata mertua Paxson di laman Facebook personalnya.

BACA JUGA:Penyebab dan Solusi Pas Foto CPNS 2023 Tidak Bisa Diupload di SSCASN

Pihak kepolisian yang menangani insiden ini menemukan jenazah Paxson di dalam mobil pickup-nya yang terbalik di dasar sungai setinggi sekitar enam meter.

Menjelang setahun setelah kejadian tragis tersebut, pihak keluarga melayangkan tuntutan ke Google pada Selasa 19 September 2023.

Keluarga Philip menilai Google telah lalai lantaran tidak memperbarui peta digitalnya. Padahal, jembatan yang membahayakan tersebut sudah lama rusak, tepatnya sejak 2013.

BACA JUGA:New Honda VMAX 160 2023 Kini Hadir di Indonesia, Cek Spesifikasinya

Gugatan ini menuding Google tidak segera memperbarui peta di Google Maps yang dapat membantu mencegah kematian Paxson.

Tuntutan ini juga mencatat bahwa warga Hickory telah mencoba menggunakan fitur ‘Suggest an edit’ pada tahun 2020 untuk memberi saran kepada Google agar segera memperbaiki peta mereka. Namun tuntutan tersebut tidak pernah direspons oleh Google.

Selain Google dan induknya, Alphabet, tuntutan ini juga di tujukan kepada tiga pihak lain yang terlibat. Yaitu Tarde, LLC, James Tarlton, dan Hinckley Gauvain, LLC, yang di ketahui sebagai pemilik jembatan tersebut.

BACA JUGA:Matic New Honda Airblade 160 Siap Tantang Yamaha Aerox 155, Ini Fitur Unggulannya

“Kami sangat bersimpati pada keluarga Paxson. Tujuan kami adalah menyediakan informasi rute yang akurat di Google Maps, dan kami akan meninjau tuntutan ini," ujar juru bicara Google. (red)

Sumber: