Telusuri Dugaan Pencemaran, DLHK Ambil Sampel Air Sungai Selali, Benarkah Limbah PT SBS Cemari Sungai?

Kondisi air Sungai Selali yang berubah warna menjadi hitam dan berminyak-dok-raselnews.com
“Uji lab butuh waktu, tidak bisa langsung keluar hasilnya. Kami masih menunggu informasi dari Dinas LHK Provinsi. Nanti kalau sudah hasilnya akan dijemput, dan akan kami sampaikan ke publik,” ujar Haroni.
Tujuan pihaknya mengambil sampel limbah PT SBS di kolam terakhir adalah untuk mengetahui kandungan limbah sebelum dibuang ke sungai.
Sesuai aturan, limbah di kolam terakhir wajib sesuai standar, makhluk hidup sudah hidup. Sehingga tidak bahaya jika limbah dibuang ke sungai.
“Kami belum ambil sampel Air Selali, nanti kalau dibutuhkan, sungai Air Selali juga akan diuji lab,” tegas Haroni.
Belakangan ini tidak sedikit masyarakat desa Pasar Pino dan Desa nanjungan yang mengeluh kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau ini.
BACA JUGA:Nyeri Haid? Berikut Obat Pereda Nyeri Haid yang Tersedia di Apotek, Mulai dari Tablet Hingga Cair
BACA JUGA:Semangka: Buah Banyak Manfaat Namun Menimbulkan Efek Samping
Sebelum PT SBS berdiri, warga memanfaatkan sungai Selali untuk mandi dan mencuci saat musim kemarau tiba.
Namun saat ini warga sudah tidak berani lagi, karena air sudah berbau, berwarna dan berminyak. Warga khawatir jika menggunakan air itu untuk mandi dan mencuci pakaian dapat menyebabkan penyakit.
"Saat ini warga sudah tidak berani lagi mandi dan mencuci di Sungai Selali, soalnya airnya sudah tercemar," kata Sinarudin warga Dusun padang lakaran Desa Pasar Pino. (red)
Sumber: kepala dlhk bnegkulu selatan dan masyarakat