5 Destinasi Wisata Solo ini Ingatkan Kita Akan Masa Perjuangan Kemerdekaan

5 Destinasi Wisata Solo ini Ingatkan Kita Akan Masa Perjuangan Kemerdekaan

Gedung Juang 45 Solo-istimewa-solotourismpromotionboard.org

RASELNEWS.COM - Sebagai kota kecil, Solo ternyata tidak sekecil yang Anda kira. Bahkan, sebenarnya luas wilayah Solo jauh lebih besar bila dibandingkan dengan Yogyakarta.

Dimana Solo sebesar 46,7 Km dan Yogyakarta hanya sebesar 32,5 Km. Nah, dari luasnya wilayah ini Solo dulunya mengalami banyak sekali pemberontakan di era pendudukan Belanda.

BACA JUGA:Kebun Kurma di Pasuruan Ini Jadi Objek Wisata Baru di Jawa Timur, Harga Tiket Masuk Cuma Segini

Itulah kenapa, sebagian destinasi wisata Solo tak jauh-jauh dari hubungan sejarah di masa perjuangan kemerdekaan. Seperti halnya beberapa deretan destinasi wisata berikut ini. Nah, jika Anda penasaran melihat secara langsung, bisa pesan tiket pesawat Jakarta-Solo lewat Traveloka.

5 Destinasi Wisata Solo Berbau Perjuangan Kemerdekaan

Dari sekian banyaknya destinasi wisata Solo, sebagian diantaranya memiliki hubungan sejarah masa lampau. Nah, berikut ini destinasi wisata Solo yang berbau perjuangan kemerdekaan.

1. Loji Gandrung

BACA JUGA:Tempat Wisata di Indonesia yang Pernah Dikunjungi Artis dan Pemimpin Dunia, Ada Bengkulu?

Status Loji Gandrung sebagai gedung saat ini digunakan sebagai rumah dinas Walikota Solo.

Bangunan dengan luas 3500 meter persegi ini berlokasi di dekat Stadion Sriwedari, yaitu di Jalan Slamet Riyadi. Nah, dulunya bangunan ini didirikan oleh orang berkebangsaan Belanda di tahun 1830.

Loji Gandrung sendiri bukanlah rumah biasa. Pada masa penjajahan, rumah ini dijadikan sebagai markas penjajah Jepang.

Selain itu, Jendral Gatot Subroto pernah memakai rumah ini untuk mengatur siasat perang. Presiden Soekarno sendiri juga sempat singgah ke rumah ini sebagai tempat istirahat saat mengunjungi Solo.

BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Menyeramkan di Indonesia dengan Nuansa Mistis Kuat

2. Bunker Kuno

Berlokasi di kompleks Balai Kota Surakarta, Bunker Kuno yang berukuran 16 x 24 meter ini ditemukan pada tahun 2012.

Padahal, sebenarnya kehadiran Bunker ini sudah ada sejak dibangun di tahun 1800-an.

Bunker Kuno diyakini dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda sebagai tempat penyimpanan uang orang-orang Belanda. Saat ini, Bunker Kuno terbuka untuk umum tanpa biaya tiket masuk.

3. Gedung Joeang

BACA JUGA:Hanya Ada di Bengkulu, Hujan Abadi Dalam Goa Suruman, Rekomendasi Bagi Wisatawan Yang Menyukai Tantangan

Lokasi gedung Joeang ada di Kecamatan Pasar Kliwon, tepatnya di Kedung Lumbu. Dulunya gedung ini berdiri pada masa penjajahan Belanda, tepatnya di tahun 1876 hingga 1880.

Nah, pada awal gedung ini berdiri fungsinya adalah untuk klinik bagi tentara Belanda yang hendak berobat.

Seiring berjalannya waktu, gedung ini pun mengalami perubahan fungsi, salah satunya sebagai markas hingga menjadi tempat wisata.

Anda pun juga bisa mengunjungi Gedung Joeang secara mudah karena tempat ini terbuka untuk siapapun.

BACA JUGA:Masuk 10 Besar Lomba Desa Wisata Bengkulu, Ini Wisata Andalan Dua Desa di Bengkulu Selatan, Memang Menarik!

4. Benteng Vastenburg

Sesuai namanya, benteng Vastenburg dulunya difungsikan sebagai benteng untuk menangkis dan menghalau musuh masuk ke area penjajahan.

Pendiri benteng ini adalah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff pada tahun 1755-1779.

Akan tetapi, setelah Indonesia merdeka, benteng ini diubah menjadi tempat pelatihan TNI. Beberapa konser juga menggelar acara di tempat ini.

5. Museum Bank Indonesia

Berlokasi tidak jauh dari balai Kota Solo, Museum Bank Indonesia rupanya sudah dibangun sejak tahun 1867.

BACA JUGA:PT Kereta Api Pariwisata Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, SMK hingga Sarjana

Sumber: