Presiden Soekarno Beri Nama Intan Ini Trisakti, Harganya 10 Triliun, Tapi Kini Menghilang

Presiden Soekarno Beri Nama Intan Ini Trisakti, Harganya 10 Triliun, Tapi Kini Menghilang

Keluarga Haji Madsalam, ketua kelompok pendulang intan senilai 10 triliun-istimewa-tangkapan layar youtube perpustakaan banjarbaru

RASELNEWS.COM - Pada tahun 1965, di Kalimantan Selatan ditemukan sebuah intan yang diberi nama Presiden Soekarno yakni Trisakti yang konon harganya mencapai Rp 10 triliun.

Pada tanggal 26 Agustus 1965, intan sebesar bola mata manusia ini ditemukan di Banjarbaru oleh sekitar 24 pendulang.

Intan tersebut memiliki berat 166,75 karat. Harganya yang fantastis membuat masyarakat setempat terkejut.

BACA JUGA:Selain Emas ANTAM, Ada 4 Pilihan Investasi Aman dan Menguntungkan

Intan Trisakti ini diberi nama oleh Presiden Soekarno dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan penemunya.

Pemerintah Indonesia pada saat itu menawarkan hadiah berupa naik haji dan santunan untuk tujuh keturunan bagi para penemunya.

Namun, kenyataannya, para penemu hanya mendapatkan kesempatan naik haji dan uang sekitar Rp 3,5 juta. Janji santunan untuk tujuh keturunan tidak pernah terealisasi, bahkan keberadaan intan tersebut kemudian menghilang tanpa jejak.

BACA JUGA:Tanaman Ini Disebut Serat Emas, Bentuknya Halus dan Berkilau, Harganya Miliaran Dolar, Anda Punya?

Kelompok pendulang yang diketuai oleh Haji Madsalam menemukan intan sebesar telur burung merpati di Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru.

Saat ditemukan, beratnya 166,75 karat dan setelah diasah, nilainya melonjak hingga mencapai 10 triliun rupiah.

Para penemunya, berjumlah 43 orang, hanya mendapat ganti sebesar Rp 3,5 miliar. Namun, karena kebijakan sanering (penyederhanaan nilai uang) dari 1000 rupiah menjadi satu rupiah, akhirnya mereka hanya menerima Rp 3,5 juta.

BACA JUGA:Menurut dr Emasuperr Kebiasaan Minum Kopi Harus Dihentikan, Bahaya Bagi Kesehatan

Uang tersebut kemudian digunakan untuk biaya naik haji bagi penemu dan keluarganya serta pihak lain yang terlibat, dengan total sekitar 80 orang.

Itu merupakan kali terakhir orang Indonesia naik haji menggunakan kapal laut, yang memakan waktu sekitar 6 bulan untuk pulang pergi.

Hingga kini, keberadaan intan Trisakti masih menjadi misteri. Beberapa pedagang di pasar permata Cahaya Bumi Selamat di Kota Martapura, sekitar 5 km dari Cempaka, meyakini bahwa intan tersebut berada di salah satu museum di Belanda.

BACA JUGA:Investasi DANA eMAS Dijamin Untung banyak, Membuat Saldomu Mengalir Deras, Begini Caranya

Para penemunya hanya sempat melihat intan itu sekali saja saat ditemukan, sebelum akhirnya dibawa ke Jakarta.

Sumber: youtube