Pasokan Normal, Antrean Panjang BBM di Bengkulu Selatan Tetap Terjadi, Manager SPBU Ungkap Penyebab Sebenarnya

Pasokan Normal, Antrean Panjang BBM di Bengkulu Selatan Tetap Terjadi, Manager SPBU Ungkap Penyebab Sebenarnya

Antrean panjang kendaraan saat mengisi BBM di SPBU Bengkulu Selatan-sugio aza putra-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Antrean panjang kendaraan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di SPBU Kabupaten BENGKULU SELATAN terus terjadi dalam beberapa hari terakhir. 

Di SPBU Kutau, SPBU Ibul, dan SPBU Tanjung Raman antrean kendaraan sampai menjalar ke badan jalan. Bahkan saking panjangnya pernah mencapai 1 kilometer.

Antean itu terjadi khusus pada BBM bersubsidi pada mesin pengisian solar dan pertalite. Padahal pasokan BBM ke Bengkulu Selatan normal. Lantas apa penyebab sebenarnya?

BACA JUGA:TERLALU! Pria di Bengkulu Selatan Cabuli Anak Kandung Berusia 11 Tahun, Begini Modusnya

BACA JUGA:PENGUMUMAN! Per 17 Agustus, Kendaraan Ini Dilarang Isi BBM Bersubsidi

Hampir setiap hari sejak tiga pekan terakhir antrean kendaraan sepeda motor dan mobil di tiga SPBU di Kabupaten Bengkulu Selatan selalu ramai.

Tak jarang, banyak pemilik kendaraan yang sudah lama dan berpanas-panasan antre, harus gigit jari. Ketika sampai gilirannya, stok BBM ternyata sudah habis.

Manager SPBU 35 Ibul, Radius menegaskan jika pasokan BBM khususnya pertalite dari pertamina normal. Dalam sehari, SPBU yang ia kelola menerima 16 ton pertaliter, sedangkan SPBU Tanjung Raman 8 ton.

BACA JUGA:Soal BBM, Pengendara di Bengkulu Selatan Diminta Jangan Panik, Nih Dengarkan Penjelasan Pihak SPBU

BACA JUGA:Honda Vario 125 2024 Hadir dengan Desain Agresif, Teknologi Canggih, Performa Handal dan Irit BBM

Lalu apa penyebab antrean terjadi? Menurut Radius, hal ini karena naiknya harga pertamax dan diperparah adanya isu BBM pertalite akan dihapus.

"Kalau distribusi minyak (pertalite) dari pertamina normal, tidak ada pengurangan kuota ataupun keterlambatan. Antrean panjang ini mungkin karena kepanikan masyarakat saja," kata Radius.

Selain kepanikan isu Pertalite dihapus, Radius juga menyebut antrean panjang kendaraan juga karena harga pertamax yang selisih jauh dari pertalite.

Mulai 10 Agustus 2024, harga pertamax di SPBU naik dari Rp13.800 menjadi Rp14.300 per liter. Sementara harga pertalite tetap dijual Rp10 ribu per liter.

BACA JUGA:Lebih Unggul dari Agya dan Ayla! Mobil Ini Cuma Dibanderol Rp 80 Jutaan Saja, Bandel dan Hemat BBM

BACA JUGA:RESMI! Jadwal Pendaftaran dan Seleksi CPNS Tahun 2024, Sesuai Surat Edaran BKN No 5419 Tahun 2024, SIMAK

Hal serupa disampaikan pengawas SPBU Kutau, Agus yang mengatakan kalau distribusi pertalite normal. Dalam sehari pertalite masuk 16 ton, bio solar 8 ton. Sedangkan pertamax sesuai pesanan SPBU.

"Tidak ada pengurangan kuota ataupun keterlambatan distribusi pertalite dari pertamina. Antrean panjang karena kepanikan masyarakat, sehingga serentak datang ke SPBU," ujar Agus. (yoh)

Sumber: