Laki-laki Berisiko Gangguan Perkembangan Saraf, Wanita?

Laki-laki Berisiko Gangguan Perkembangan Saraf, Wanita?

Laki-Laki Memiliki Resiko Gangguan Perkembangan Saraf, Wanita Rentan Depresi dan Kecemasan! -Istimewa-IST, Dokumen

RASELNEWS.COM - Pria dan wanita memiliki perbedaan dalam tingkat kejadian gangguan kejiwaan sepanjang hidup, yang bergantung pada usia, jenis gangguan, periode waktu, dan status sosial ekonomi.

Penelitian terbaru oleh para peneliti dari Institute for Environmental Medicine (IMM), Karolinska Institutet, yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet Regional Health – Europe dan dirilis oleh Medical Express pada Rabu 23 Oktober, mengungkap Gangguan kejiwaan merupakan masalah kesehatan secara global yang sangat mendesak.

BACA JUGA:Peduli Kesehatan Mental, WHO Usulkan Pembatasan Penggunaan Smartphone Mirip Larangan Merokok

BACA JUGA:Tidak Main-main! Ini Dia Manfaat Memelihara Hewan untuk Kesehatan Mental

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan perkembangan saraf, sementara perempuan lebih rentan terhadap depresi dan gangguan kecemasan.

Namun, sebagian besar bukti didasarkan pada studi prevalensi, yang tidak selalu membedakan antara kasus baru (insiden) dan kasus yang telah ada atau berulang.

BACA JUGA:Cara Membangun Kesehatan Mental yang Kuat di Era Digital, Nomor 4 Sering Diabaikan

BACA JUGA:Cara Menjaga Kesehatan Mental agar Tetap Stabil Saat Menerima Kritik

Hal ini bisa menyebabkan kurangnya informasi mengenai waktu yang tepat untuk melakukan skrining dan intervensi demi mengurangi kesenjangan gender.

Para peneliti dari IMM, bersama kolaborator dari MEB, Universitas Uppsala, Rumah Sakit Universitas Oslo, dan Universitas Islandia, menggunakan data registrasi nasional Swedia dengan pendekatan siklus hidup.

BACA JUGA:Awas! Kurang Tidur Dapat Sebabkan Tidak Bahagia, Cemas dan Kesehatan Mental

BACA JUGA:Tidak Seberat Lari Cepat, Jogging Tidak Kalah Penting untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Dengan metode ini, mereka dapat menyusun atlas yang komprehensif mengenai perbedaan gender dalam tingkat kejadian gangguan kejiwaan yang didiagnosis secara klinis sepanjang hidup, dengan analisis perbedaan berdasarkan jenis gangguan, status sosial ekonomi, dan periode waktu.

Temuan ini mendukung pentingnya strategi pencegahan kesehatan mental yang berbasis gender, karena perbedaan ini terjadi hampir sepanjang hidup.

BACA JUGA:Insomnia bukan Hanya Gangguan Tidur Biasa Tapi Dapat Sebabkan Gangguan Mental, Begini Mencegahnya

BACA JUGA:Tips Meningkatkan Mental Murai Batu Agar Kuat dan Agresif Saat Tanding

Variasi perbedaan berdasarkan usia dan status sosial ekonomi menunjukkan bahwa penelitian lebih lanjut perlu mempertimbangkan data mengenai usia dan status sosial ekonomi untuk memperkaya pengetahuan yang ada.

Studi ini juga memberikan bukti untuk merancang strategi skrining dan intervensi yang menargetkan kelompok usia tertentu dan populasi dengan status sosial yang kurang beruntung, di mana kesenjangan gender dalam gangguan kejiwaan tampak signifikan. (**)

Sumber: