Oknum LMS dan Wartawan di Seluma Bikin Resah, Puluhan Kades Ngaku Kerap Diintimidasi dan Diteror

Oknum LMS dan Wartawan di Seluma Bikin Resah, Puluhan Kades Ngaku Kerap Diintimidasi dan Diteror

LANTIK: Bupati Seluma saat melantik 37 Kades hasil Pilkades Serentak Juni 2022 beberapa waktu lalu-Ahmad Fauzan-raselnews.com

SELUMA, RASELNEWS.COM - Sejumlah kepala desa (kades) di Kabupaten SELUMA mengaku diintimidasi dan diteror oleh oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan oknum wartawan media online

Tindakan ini terkait sejumlah pengerjaan program kerja Kades di wilayah mereka masing-masing. Setidaknya ada puluhan kades di Seluma yang telah mendapatkan intimidasi.

BACA JUGA:Paman Kanji! Keponakan Sendiri Dicabuli, Polres Seluma Ungkap Modus Pelaku

Hal ini terungkap dalam rapat yang digelar Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Seluma, Kamis 21 November 2024, di Sekretariat APDESI Seluma.

Dalam rapat, merekapun sepakat untuk meminta bantuan aparat penegak hukum (APH) dengan harapan mereka bisa bekerja dengan tenang dan nyaman.

"Para kades ini sudah tidak nyaman lagi. Sangat banyak gangguan yang dihadapi dalam menjalankan tugas mereka di desa masing-masing," ujar Ketua DPC APDESI Seluma, Alta Harmiyanto sebagai dilansir rakyatbengkulu.disway.id.

BACA JUGA:Pulang dari Kebun, Warga Seluma Dibacok, Kepala Mengalir Darah

Bukan sebatas mengintimidasi, oknum LSM dan oknum wartawan media online ini sudah memposisikan diri sebagai para ahli. Misalnya auditor saat melakukan pemeriksaan pengerjaan di desa-desa.

Yang bikin resah dan semakin tidak nyaman, para oknum ini kerap memanggil kades di Seluma untuk ke Sekretariat kantor mereka di Kota Bengkulu.

Jika panggilan itu tidak digubris, para oknum LSM dan wartawan media online ini mulai memberikan ancaman akan mempublikasikan hasil pemeriksaan tersebut.

BACA JUGA:BKD Seluma dan Gudang Penyimpanan Aset Digeledah Jaksa

Menurut Alta sudah sekitar 30 kades di Seluma yang mengaku telah didatangi oknum-oknum tersebut. Tak hanya meminta pendampingan APH, mereka berencana mengadukan hal ini ke Bupati Seluma.

Sebab jika ini intimidasi dan teror terus terjadi, sejumlah kades enggan melakukan pencairan dana desa tahun 2025 mendatang. 0

"Biasanya mereka ini datang tidak sendiri, tapi berkelompok. Bukan hanya ke kantor desa, tapi ke rumah pada kades. Ini sudah pasti semakin membuat tidak nyaman," ungkap Alta.

Sumber: