Apakah Roti yang Sudah Kedaluwarsa Aman Dimakan?

Apakah Roti yang Sudah Kedaluwarsa Aman Dimakan?

Ilustrasi roti ekspayer-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Bagi banyak orang, menyimpan roti di kulkas menjadi cara untuk memperlambat pertumbuhan jamur.

Akibatnya, meskipun sudah melewati tanggal kedaluwarsa atau masa ekspayer, roti masih terlihat layak konsumsi. Namun, apakah roti yang sudah kedaluwarsa benar-benar aman untuk dimakan?

Apa yang Terjadi pada roti Setelah Kedaluwarsa?

BACA JUGA:Mana yang Lebih Bergizi, Roti Tawar atau Roti Gandum?

Masa kedaluwarsa roti tidak selalu berarti roti langsung rusak atau tidak layak makan. Faktor utama yang memengaruhi adalah cara penyimpanan.

Jika roti disimpan pada suhu ruang, masa simpannya lebih pendek dibandingkan jika disimpan di suhu dingin atau beku. Pada suhu dingin, reaksi biokimia dan aktivitas mikroba melambat, sehingga memperpanjang masa konsumsi roti.

Zona suhu yang dikenal sebagai "Temperature Danger Zone" (4–60°C) adalah rentang suhu di mana mikroba berkembang biak dengan cepat.

BACA JUGA:Cacam! 60 Persen Usaha di Bengkulu Selatan Belum Berizin, Dewan Soroti Kinerja DPMPTSP

Dengan menyimpan roti di bawah 4°C, pertumbuhan mikroba, seperti Listeria monocytogenes, dapat ditekan. Bahkan, roti yang telah melewati tanggal kedaluwarsa tetapi disimpan di kulkas sering kali masih layak dimakan hingga seminggu atau lebih, selama tidak ada tanda kerusakan.

Bagaimana Menentukan Roti Kedaluwarsa Masih Aman Dikonsumsi?

Secara umum, roti kedaluwarsa dapat dikonsumsi selama:

BACA JUGA:Sederhana Tapi Tetap Laris! Ini Penyebab Roti Boy Banyak Disukai Konsumen, Wajib Ditiru

1. Tidak berjamur. Periksa permukaan roti untuk memastikan tidak ada bintik-bintik hijau, putih, atau hitam yang menandakan pertumbuhan jamur.

2. Tidak ada bau aneh. Roti yang rusak sering kali mengeluarkan bau yang tidak sedap.

3. Tekstur masih normal. Jika roti menjadi terlalu keras atau lembek, ada kemungkinan proses pembusukan sudah dimulai.

Namun, hati-hati dengan roti isi atau roti dengan topping karena bahan tambahan tersebut lebih rentan terhadap pertumbuhan mikroba, bahkan di suhu dingin.

BACA JUGA:Jelang Lebaran, Waspada Parcel Kedaluarsa

Risiko yang Perlu Diperhatikan

Meskipun secara fisik roti terlihat aman, risiko kontaminasi mikroba tetap ada, terutama jika disimpan di kulkas dalam kondisi terbuka.

Bakteri seperti Listeria monocytogenes dapat hidup di suhu dingin dan mungkin menghasilkan racun yang tidak terlihat secara kasatmata. Oleh karena itu, selalu terapkan prinsip kehati-hatian.

Tips Menyimpan Roti Agar Lebih Tahan Lama



1. Di suhu ruang: Simpan roti dalam kotak tertutup rapat. Roti biasanya bertahan 3–7 hari.

2. Di kulkas: Pastikan kemasan roti tertutup rapat untuk mencegah kontaminasi silang. Dalam suhu kulkas, roti dapat bertahan 6–12 hari.

3. Di freezer: Untuk penyimpanan jangka panjang, bekukan roti. Ini dapat memperpanjang umur simpan hingga beberapa bulan.

Jika roti di rumah sudah melewati tanggal kedaluwarsa, cek terlebih dahulu kondisi fisik dan baunya.
Selama tidak ada tanda-tanda pembusukan seperti jamur, bau aneh, atau perubahan tekstur, roti tersebut masih aman dikonsumsi.

Namun, tetap berhati-hati, terutama untuk roti isi atau roti yang disimpan dalam kondisi terbuka. Dengan penyimpanan yang baik, roti bisa tetap aman dikonsumsi meskipun melewati tanggal kedaluwarsanya. (**)

Sumber: