Makanan Ini Baiknya Dihindari Bagi Penderita Asma

RASELNEWS.COM - Asma adalah gangguan saluran pernapasan yang ditandai oleh peradangan dan penyempitan saluran udara.

Pada penderita asma, saluran udara menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan tertentu, yang dapat menyebabkan sesak napas, batuk, dan rasa sesak.

BACA JUGA:Oalaa...Makan Prasmanan Ternyata Bukan Budaya Indonesia, Berikut Asal Usulnya

Tahukah Anda bahwa beberapa jenis makanan dapat memperburuk gejala asma? Berikut beberapa di antaranya:

1. Makanan yang Mengandung Alergen Potensial

Beberapa jenis makanan dapat memicu reaksi alergi yang memperburuk gejala asma, terutama pada orang yang rentan. Contohnya adalah susu, telur, kacang-kacangan, ikan, kerang, dan kedelai.

BACA JUGA:Studi Menunjukan! Pasien Diabetes Berisiko Lebih Tinggi Terkena Asma

2. Makanan dengan Kandungan Sulfit

Sulfit adalah zat aditif yang sering ditemukan dalam makanan seperti anggur kering, makanan cepat saji, dan makanan kalengan. Zat ini dapat memicu gejala asma pada sebagian orang.

3. Makanan Tinggi Lemak Jenuh dan Trans

BACA JUGA:6 Makanan untuk Menyehatkan Ginjal

Makanan seperti makanan cepat saji dan gorengan mengandung lemak jenuh dan trans yang dapat meningkatkan peradangan dan memengaruhi fungsi paru-paru.

4. Makanan yang Mengandung Monosodium Glutamat (MSG)

MSG, yang sering digunakan sebagai penyedap rasa dalam makanan olahan, telah dilaporkan dapat memperburuk gejala asma pada beberapa individu.

5. Makanan Asam, Pedas, dan Bersantan

BACA JUGA:4 Jenis Makanan yang Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur Anda

Makanan asam seperti tomat dan jeruk, serta makanan pedas atau bersantan, dapat menyebabkan iritasi pada beberapa penderita asma.

6. Makanan yang Menghasilkan Asap Saat Dimasak

Makanan yang dipanggang atau dibakar dapat menghasilkan asap yang dapat memicu gejala asma pada sebagian orang.

BACA JUGA: 6 Makanan Pemicu Asam Lambung yang Perlu Dihindari, Nomor 1 Jadi Menu 'Wajib'

Dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, penderita asma dapat mengurangi risiko kambuhnya gejala dan menjaga kualitas hidup yang lebih baik. (**)

Sumber: