Obesitas Salah Satu Faktor Risiko Utama Kanker Rahim

Obesitas Salah Satu Faktor Risiko Utama Kanker Rahim

Obesitas Salah Satu Faktor Risiko Utama Kanker Rahim-Istimewa-IST, Dokumen

RASELNEWS.COM - Dokter spesialis obstetri dan ginekologi RS Dr. Sardjito, dr. Addin Trirahmanto, menegaskan bahwa obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya kanker rahim atau kanker endometrium.

Selain obesitas, gangguan menstruasi kronis, penggunaan tamoxifen, dan faktor genetik juga turut berkontribusi.

BACA JUGA:Mengelola Berat Badan Bisa Mengurangi Risiko Kanker Payudara

BACA JUGA:Pria Berusia 50-75 Tahun Berisiko Terserang Kanker Mulut, Kenali Tandanya

dr. Addin menjelaskan, kanker rahim menempati posisi ketiga jenis kanker yang paling banyak menyerang perempuan, setelah kanker serviks dan kanker ovarium.

Kanker endometrium lebih sering dialami oleh perempuan pascamenopause.

Menurut dr. Addin, kelebihan lemak tubuh yang berlangsung dalam waktu lama dapat meningkatkan kadar estrogen, yang berisiko memicu hiperplasi—penebalan dinding rahim.

Kondisi ini, jika tidak ditangani, dapat berkembang menjadi kanker rahim.

BACA JUGA:9 Manfaat Ubi Jalar Bagi Kesehatan Tubuh! Turunkan Kadar Gula Hingga Mengurangi Risiko Kanker

BACA JUGA:Seberapa Besar Peluang Kanker Paru-paru pada Orang Tidak Merokok?

“Perempuan pada usia produktif yang mengalami maslaah mensurasi, hal ini sering sekali disebabkan oleh faktor obesiatas.

Solusinya adalah menurunkan berat badan agar siklus menstruasi kembali normal,” ujarnya.

Selain obesitas, Tamoxifen dan obat yang dikonsumsi untuk pengobatan kanker payudara kadang meningkatkan risiko hiperplasi endometrium, apalagi perempuan yang masih memiliki rahim.

Namun, Risiko ini tidak selalu menjadi penyebabnya kanker.

BACA JUGA:Kebiasaan Ini Bisa Cegah Kanker Payudara

BACA JUGA:Dapat Mencegah Berbagai Kanker Hingga Kecantikan, Ini 7 Khasiat Kulit Jeruk untuk Kesehatan

Faktor genetik juga berperan, misalnya mutasi pada gen BRCA, yang diketahui meningkatkan risiko kanker rahim.

Gejala yang paling umum ditemukan pada kanker rahim adalah perdarahan pascamenopause. Jika mengalami kondisi ini, dr. Addin menganjurkan agar segera berkonsultasi dengan dokter.

Pemeriksaan dilakukan melalui USG dan biopsi.

Bagi perempuan yang belum menopause namun mengalami gangguan menstruasi serupa, pemeriksaan medis tetap diperlukan.

BACA JUGA:Khasiat Tak Terduga dari Batang Brokoli, Mampu Menghancurkan Perkembangan Sel-Sel Kanker

Sumber: