Pantas Jadi Idaman Pria! Ini Fakta Wanita Berkumis Tipis

Pantas Jadi Idaman Pria! Ini Fakta Wanita Berkumis Tipis

Pantas Jadi Idaman Pria! Ini Fakta Wanita Berkumis Tipis -istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Banyak orang beranggapan bahwa wanita yang memiliki kumis tipis memiliki pesona sehingga banyak menjadi idaman pria.

Namun apakah kondisi ini aman secara medis? Dalam dunia medis, fenomena wanita berkumis dikenal sebagai hirsutisme.

BACA JUGA:Bahaya Kuteks terhadap Kesuburan! Fakta yang Perlu Diketahui Para Wanita

Wanita yang mengalami hirsutisme mengalami pertumbuhan rambut yang berlebihan atau di area tubuh yang tidak biasa.

Selain kumis tipis, gejala hirsutisme juga bisa terlihat dari rambut yang tumbuh di area dagu, dada, punggung, dan kumis.

Penyebab hirsutisme umumnya terkait dengan faktor genetik, ketidakseimbangan hormon, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

BACA JUGA:Cara Klaim Kacamata BPJS Kesehatan, Dapat Subsidi hingga Rp300 Ribu

Penting untuk diketahui bahwa dalam beberapa kondisi, hirsutisme perlu konsultasi medis karena bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.

Pada wanita, produksi hormon androgen (hormon pria) biasanya sangat sedikit.

BACA JUGA:Bekam Wajah untuk Kesehatan dan Kecantikan Kulit! Wanita Wajib Tahu

Namun, pada kasus hirsutisme, produksi hormon androgen berlebihan, yang menyebabkan ciri fisik yang lebih maskulin, seperti pertumbuhan kumis, suara yang lebih berat, dan peningkatan massa otot.

Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti steroid anabolik, dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya hirsutisme pada wanita, karena obat ini mirip dengan efek hormon testosteron.

BACA JUGA:Perbedaan Kebutuhan Perawatan Kulit Pria dan Wanita Menurut Pakar

Obat lain yang dapat menyebabkan hirsutisme adalah minoxidil (Rogaine), yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut, serta obat untuk endometriosis seperti danokrin atau danazol, yang mengandung steroid sintetis yang menekan produksi hormon tertentu.

Hirsutisme juga bisa menjadi tanda dari PCOS, yang mengganggu kesuburan. PCOS disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, dan sering ditandai dengan jerawat berlebihan dan gangguan siklus menstruasi karena adanya kista di ovarium, yang dapat menyulitkan proses kehamilan.

BACA JUGA:Pesta Narkoba Bersama Wanita, Oknum Kades Tanjung Tebat Digerebek Polisi

Kondisi lain yang dapat menyebabkan hirsutisme adalah hiperplasia adrenal kongenital (HAC), kelainan bawaan yang memengaruhi produksi hormon oleh kelenjar adrenal.

Gejala yang muncul termasuk kekurangan atau kelebihan produksi hormon kortisol dan aldosteron, serta sifat agresif dan maskulin dengan pertumbuhan rambut wajah berlebih.

BACA JUGA:Profesi Chef Profesional Didominasi Kaum Pria, Ada Apa dengan Wanita?

Sebuah konsep umum yang beredar adalah bahwa wanita dengan hirsutisme memiliki tingkat hasrat seksual yang tinggi.

Namun, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sex and Marital Therapy, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.

Faktanya, wanita dengan hirsutisme cenderung memiliki tingkat hasrat seksual yang lebih tinggi dibandingkan wanita pada umumnya.

BACA JUGA:Wanita Wajib Tahu, Ini Dia Tips Dasar Merawat Kulit Wajah Agar Lebih Mempesona

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan terapi yang tepat.

Hal ini tidak hanya dapat membantu mengendalikan kondisi fisik, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri yang mungkin terpengaruh oleh perubahan fisik tersebut. (**)

Sumber: