Makanan yang Dimasak dengan Cara Dibakar Picu Kanker? Mitos atau Fakta?
Makanan Bakar-Bakaran Picu Kanker? Mitos atau Fakta?-istimewa-raselnews.com
RASELNEWS.COM - Benarkah makanan yang dibakar memicu kanker? makanan seperti ini pasti pernah kamu menikmati. Seperti sate, barbecue, atau ikan dan ayam bakar.
Makanan jenis ini memang memiliki banyak penggemar karena rasanya yang khas. Namun, tahukah kamu bahwa makanan yang dibakar ternyata tergolong kurang sehat? Kok bisa begitu? Apakah ini mitos atau fakta?
BACA JUGA:4 Jenis Makanan yang Menjadi Tren dalam Bisnis UKM Online
Bagaimana Proses Pembakaran Memicu Risiko Kanker?
Makanan yang dibakar diduga dapat menjadi salah satu penyebab kanker. Hal ini terjadi karena proses pembakaran pada suhu tinggi dapat mengubah zat gizi dalam makanan, khususnya daging, ayam, atau ikan.
Protein dalam daging, ayam, atau ikan bisa bereaksi dengan suhu tinggi, membentuk senyawa karsinogenik seperti heterosiklik amin (HCA) dan polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH).
BACA JUGA:Jaga Pencernaan Anda! Ini 10 Jenis Makanan yang Sulit Dicerna oleh Lambung
- Heterosiklik Amin (HCA)
Senyawa HCA terbentuk saat protein dalam otot daging bereaksi dengan panas tinggi selama proses pembakaran.
- Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH)
PAH terbentuk saat lemak dari daging, ayam, atau ikan menetes ke bara api, menghasilkan asap yang mengendap pada makanan. Senyawa PAH mulai terbentuk pada suhu 100°C dan menjadi lebih berbahaya jika suhu pembakaran mencapai 300°C.
BACA JUGA:Cara Alami Meredakan Demam Anak Tanpa Obat ini Pilihan Makanan yang Efektif
Kedua senyawa ini berpotensi merusak DNA dalam tubuh, sehingga dapat memicu perkembangan sel kanker. Risiko kanker yang dapat muncul meliputi kanker usus besar, kanker lambung, kanker payudara, kanker prostat, hingga kanker kelenjar getah bening.
Apakah Harus Berhenti Mengonsumsi Makanan yang Dibakar?
Bukan berarti kamu harus sepenuhnya berhenti makan makanan bakar. Namun, sebaiknya batasi konsumsi makanan jenis ini, terutama daging atau ayam bakar. Mengapa?
BACA JUGA:8 Makanan Penyubur Sel Telur agar Cepat Hamil, No 2 Juga Meningkatkan Libido
Kandungan protein dan lemak tinggi dalam daging dan ayam menghasilkan lebih banyak HCA dibandingkan ikan.
Proses pembakaran daging atau ayam biasanya membutuhkan waktu lebih lama, sehingga risiko pembentukan senyawa berbahaya semakin tinggi.
Ikan bakar memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan daging atau ayam bakar karena kandungan lemaknya lebih rendah dan waktu pembakaran lebih singkat.
BACA JUGA:10 Makanan 'Penguat' Pria Agar Tahan Lama, Wanita Harus Tahu
Sumber: