BACA JUGA:Tidur Anda Tak Nyenyak? Coba Gunakan Aromaterapi Ini, Ada Beberapa Pilihan Loh
Dalam konteks biopsikologi, terdapat dua jenis insomnia, yaitu insomnia akut yang berlangsung dalam waktu singkat dan cepat memburuk, serta insomnia kronis yang berlangsung dalam jangka waktu lama, bahkan bertahun-tahun.
Ketika seseorang kurang tidur, bagian otak yang dikenal sebagai amigdala, yang bertanggung jawab atas pemrosesan emosi, menjadi lebih aktif.
Akibatnya, seseorang menjadi lebih cemas, emosional, dan sensitif.
BACA JUGA:Susah Tidur Atau Insomnia? Ikuti Tips Berikut Ini Agar Tidur Nyenyak dan Baik Untuk Kesehatan
BACA JUGA:Menurut Psikologi, Penempatan Cermin Tepat di Depan Tempat Tidur Tidak Baik, Ini Alasannya
Aktivitas berlebihan pada amigdala juga dapat menyebabkan penurunan aktivitas di korteks prefrontal medial, yang berperan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, sehingga mengurangi kemampuan berpikir rasional.
Otak akan menghasilkan gelombang penting dan mentransfer informasi memori dari hippocampus, pusat memori jangka panjang, ke korteks prefrontal yang menyimpan memori tersebut selama kita tidur.
BACA JUGA:Ide Benda Dekorasi untuk Kamar Tidur yang Estetik dan Nyaman
Kurangnya tidur dapat mengganggu proses ini, mengurangi fungsi memori, dan menyebabkan kelupaan lebih mudah.
Memahami hubungan antara kurang tidur dan kesehatan mental sangatlah penting.
Dengan memahami dampak insomnia pada fungsi otak dan kesehatan mental, individu dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kesehatan mental.
Kurangnya tidur atau insomnia memiliki hubungan yang kompleks dengan kesehatan mental, dengan dampak negatif yang mencakup beberapa aspek.
BACA JUGA:Rutin Minum Air Putih Hangat Teratur di Pagi Hari dan Sebelum Tidur, Ini yang Terjadi
BACA JUGA:Meski Cuma 60 Juta, Interior Mobil Bekas Ini Buat Anda Nyaman dan Tidur Nyenyak, Ada Toyota Camry