Pertama, kurang tidur dapat memengaruhi emosi seseorang.
Saat tidur berkurang, aktivitas amigdala di otak meningkat hingga 60 persen, yang mempengaruhi kemampuan otak untuk mengendalikan emosi.
Selain itu, kurang tidur juga dapat memperburuk kondisi depresi, baik sebagai pemicu maupun sebagai akibat dari kebiasaan kurang tidur.
Insomnia bukan Hanya Gangguan Tidur Biasa Tapi Dapat Sebabkan Gangguan Mental, Begini Mencegahnya
BACA JUGA:Umur Berapa Anak Tidak Lagi Tidur dengan Orangtua? Simak Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
BACA JUGA:Sulit Tidur? Jangan Anggap Sepele, Atasi Insomnia dengan 6 Cara Berikut
Gangguan kecemasan juga dapat dipengaruhi oleh kurang tidur, karena waktu tidur yang tidak mencukupi bisa memicu serangan panik dan mimpi buruk, yang pada gilirannya memengaruhi kemampuan dalam mengatur emosi.
Penggunaan obat tidur jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan dan toleransi yang menurun, sehingga memerlukan dosis yang lebih tinggi seiring waktu, yang berisiko menyebabkan overdosis dan efek samping serius.
BACA JUGA:Stres dan Cemas Penyebab Tidur Tak Nyenyak, Coba Konsumsi 7 Makanan Ini
BACA JUGA:Hasil Studi, Tidur Sebelum Pukul 22.00 Bisa Membuat Awet Muda dan Terhindar Penyakit Mematikan
Dampak negatif insomnia terhadap kesehatan mental menegaskan urgensi untuk mengatasinya dengan cara yang tepat.
Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tidur dan mengurangi dampak negatif insomnia terhadap kesehatan mental, seperti menjaga rutinitas tidur yang sehat dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan menenangkan.
BACA JUGA:Rasa Lapar Selalu Datang Saat Tidur? Ini Penyebab dan Solusinya
BACA JUGA:5 Waktu Dilarang Tidur Dalam Islam, Nomor 1 Menghambat Rezeki
Kamar tidur yang gelap, tenang, dan dengan suhu yang nyaman dapat membantu tidur lebih nyenyak.
Para ahli merekomendasikan bahwa orang dewasa (18-64 tahun) membutuhkan 7-9 jam tidur setiap malam untuk menjaga kesehatan mental dan fisik yang optimal.