Heboh Nenek Ditelantarkan, Ini Faktanya!
tangkapan layar nenek yang warga Desa Tangga Batu Seluma yang diduga ditelantarkan-istimewa-raselnews.com
RASELNEWS.COM, BENGKULU - Dugaan penelantaran seorang nenek berusia 86 tahun, warga Desa Tangga Batu Seluma, sempat menghebohkan media sosial. Dalam video itu disebutkan jika sang anak menjual rumah yang ditinggali bersama ibunya, lalu pergi meninggalkan sang ibu. Warga setempat kemudian membuatkan nenek tersebut rumah sangat sederhana untuk tempat tinggal sementara.
Si nenek yang diketahui bernama Julaiha (86) kemudian dititipkan ke Panti Sosial Tresna Werdha Kota Bengkulu sejak Sabtu (16/7) malam, oleh Dinas Sosial Seluma. Pada Senin (18/7) pagi, pihak Panti didampingi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Seluma mendatangi anak nenek tersebut, Sutik (56), di rumah kontrakannya di kawasan Pagar Dewa Bengkulu.
Kepada wartawan, Sutik membantah sengaja meninggalkan ibunya di rumah yang sudah dijualnya. Setelah rumah mereka dijual, Jumat (15/7) siang, Sutik dan keluarga pergi ke Kota Bengkulu untuk bekerja. Saat itu ibunya masih tinggal di rumah yang sudah dijual tersebut.
BACA JUGA:Tujuh Bulan Terakhir, Orang Miskin Bertambah 5.400 Jiwa
Sutik mengaku sudah berpesan kepada pembeli agar melakukan pembongkaran rumah pada hari Minggu (17/7). Rencananya, Sutik akan menitipkan ibunya kepada adiknya yang tinggal di Seluma, namun si ibu menolak.
"Bapak tidak niat kesinikan (Panti Sosial), namun bapak terlambat jemput. Terus bapak lihat ada ribut-ribut disana, bapak mau jemput kesana (Seluma), ternyata sudah dibongkar dan sudah diantarkan sama pengurus (Tim Dinsos Seluma) disana. Alhamdulilah bapak tidak takut meninggalkan lagi. Syukurlah sudah ada yang merawat," ujar Sutik yang dijumpai wartawan usai melihat kondisi sang ibu di Panti Jompo.
Sutik mengaku, sebelum pergi sempat pamit bekerja kepada ibunya. Sutik mengetahui rencana pembongkaran itu dan berencana menjemput ibunya pada Sabtu malam. Namun ternyata, si ibu sudah dibantu dan diantar ke Panti Jompo.
BACA JUGA:Ups… Ada yang Bayar Pajak Pakai Upal
Sutik mengaku ikhlas ibunya berada di Panti Jompo karena ekonominya sangat kesulitan. "Ya iklhas. Selama ini saya kerja apa aja dan ibu ditinggalkan di rumah. Kalau di sini ada yang urus," katanya. Setelah merantau di Kota Bengkulu, Sutik mengaku berniat berjualan sayur. Ia bahkan mengontrak rumah di Pagar Dewa Kota Bengkulu.
Sementara itu, Nenek Julaiha yang ditemui wartawan di kamar Panti Jompo, terlihat masih begitu bugar. Ia mengaku senang dan betah tinggal di panti. Nenek Julaiha juga mengaku tidak merasa ditelantarkan anaknya."(Saya) sudah makan. Nggak apa-apa disini, daripada nenek minta-minta untuk makan," tuturnya.
BACA JUGA:Awal Agustus, Tiga Besar JPTP Diserahkan ke Bupati
Terpisah, Sekdes Tangga Batu Seluma, Parjono, mengatakan Sutik dan ibunya menempati rumah yang dijual itu sejak 2016 lalu. Rumah tersebut dijual oleh Sutik untuk biaya membuka usaha.
Sebelumnya Sutik bekerja di perkebunan kelapa sawit sebagai tukang panen. Namun ia berhenti bekerja dari perusahaan tersebut dan mulai bekerja serabutan. Sejak istrinya meninggal, Sutik diketahui hanya tinggal bersama ibunya. “Setelah berhenti kerja dari pabrik, pak Sutik kadang kerja di masjid. Di sana ada toko kelontong," ungkap Parjono.
Sisi lain, Kepala UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Kota Bengkulu Timor Diyanto mengatakan Julaiha resmi menjadi warga binaan mereka. Seluruh kebutuhan Julaiha akan ditanggung pihak Panti Jompo. Secara kependudukan juga sudah dilepas dari Seluma.
"Sudah kami ketahui permasalahannya adalah ekonomi. Setelah dilakukan pendalaman, anaknya ikhlas. Selaku kepala panti, sesuai operasional prosedur kami terima karena nenek ini masuk dalam kategori yang harus diperhatikan," beber Timor. (cia)
Sumber: