Air Terjun Dalam Goa di Muara Sahung

Air Terjun Dalam Goa di Muara Sahung

AIR TERJUN : Para wisatawan saat berkunjung ke objek wisata air terjun dalam goa di Desa Ulak bandung Kecamatan Muara Sahung Kabupaten Kaur-Sahri Senadi-raselnews.com

KAUR, RASELNEWS.COM  - Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu memiliki potensi wisata yan komplit.

Selain terkenal dengan wisata pantainya, Kaur juga memiliki potensi wisata alam lain yang tak kalah menarik.

Salah satunya wisata alam air terjun dalam goa di Desa Ulak Bandung Kecamatan Muara Sahung Kabupaten Kaur.

Objek wisata ini menawarkan dua keindahan alam sekaligus. Pertama keindahan goa yang dilengkapi dengan stalagtit dan stalagmit. Kemudian keindahan air terjun yang berada pada bagian ujung goa.

Air terjunnya sangat jernih dengan ketinggian antara 7 meter sampai  9 meter. Air itu jatuh dari lubang melingkar yang memiliki lebar sekitar 3 meter di atas goa. Kemudian jatuh ke dasar goa yang dipenuhi material bebatuan.

Berjarak sekitar 300 meter dari objek wisata air terjun dalam goa ini terdapat habitat bunga Rafflesia Arnoldi.

Objek wisata air terjun dalam goa ini berada di hutan produksi terbatas wilayah Desa Ulak Bandung.

Untuk mencapai kawasan itu, pengunjung bisa menaiki sepeda motor. Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Ulak Bandung menyediakan jasa ojek sepeda motor. Sewa satu unit sepeda motor ojek lengkap dengan jokinya cukup dengan merogoh kocek Rp75 ribu.

Jika ingin dipandu saat memasuki goa, anggota Pokdarwis Desa Ulak Bandung juga bersedia memandu. Sebagai imbalan cukup memberikan upah lela saja. Tidak ada tarif khusus yang ditetapkan.

Jarak antara pemukiman penduduk dengan air terjun dalam goa ini sekitar 1,5 kilometer. Jalan yang dilalui rabat beton.

Kemudian melewati hamparan sawah. Setelah itu dilanjutkan dengan jalan tanah tetapi sudah digusur menggunakan alat berat.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Ulak Bandung, Zulaini menjelaskan, lebar mulut goa sekitar 2,5 meter.

Ruangan sempit ini panjangnya sekitar 15 meter. Di sisi kiri kanan dan bagian atas goa terdapat stalaktit dan stalakmit.

BACA JUGA:Warga Kaur Sukses Berkebun Anggur dari Ukraina

Setelah itu pengunjung akan menemui bagian goa yang luas dan berbentuk ruangan. Dengan luas sekitar 30 meter. Pada bagian atas goa ini ada lobang lebarnya sekitar 3 meter.

Nah dari lobang inilah air terjun jatuh ke dalam goa. Lewat lobang air terjun ini juga sinar matahari masuk.  

“Di atas itu ada anak sungai, nah airnya ini jatuh ke dalam goa dan menjadi air terjun,” jelas Zulaini.

Goa itu sebenarnya sudah lama diketahui oleh masyarakat sekitar. Tetapi masyarakat tidak berani masuk, sampai ke ujung goa. Kalaupun ada yang masuk hanya beberapa meter saja itupun untuk memasang pancing ikan pelus (sidat). Sehingga tidak diketahui kalau di dalam goa itu terdapat ruangan yang luas, ada stalaktit dan stalakmit serta air terjun.

Baru pada tahun 2000, Zulaini dan kawan kawannya memberanikan diri masuk ke dalam goa itu. Sejak itulah objek wisata ini mulai dikenalkan kepada pihak luar.

Saat ini sudah banyak wisatawan yang datang. Bukan saja wisatawan lokal tetapi wisatawan manca negara sudah ada yang menapakkan kaki di goa itu.

Sekitar enam bulan lalu, 2 orang wisatawan dari Negara Cina berkunjung. Kemudian dua bulan lalu 7 orang wisatawan dari Prancis dan 4 orang wisatawan dari Australia memasuki goa itu.

Awalnya para wisatawan asing ini datang untuk melihat Bunga Refflesia, setelah sampai di lokasi oleh anggota Pokdarwis diajak juga melihat air terjun dalam goa itu.

BACA JUGA:Tahun Baru, Pantai Laguna Mulai Tarik Karcis

“Para wisatawan dari manca negara ini sangat terkesan. Mereka bilang air terjun dalam goa ini sangat unik,” kata Zulaini.

Sayangnya, sejauh ini belum ada fasilitas penginapan di Desa Ulak Bandung. Sehingga para wisatawan yang berkunjung harus menginap di Kota Bintuhan.

Tempat Bertapa Raja

Masyarakat sekitar meyakini kalau goa itu dulunya merupakan tempat bertapa salah seorang raja dari Kerajaan Sri Wijaya. Serta pusat kerajaan mahluk halus.

Masyarakat meyakini cerita ini melalui kesaksian orang pintar yang pernah melakukan penerawangan di lokasi goa itu.

Namun tidak ada bukti nyata di sekitar goa itu yang bisa dijadikan petunjuk kalau goa itu pernah menjadi tempat bertapa para raja.

Tetapi keanehan berupa suara memang pernah terdengar dari dalam goa itu. Bunyi yang terdengar seperti alunan nada alat musik angklung.

Biasanya suara itu terdengar saat siang hari dan ketika terjadi hujan panas (cuaca panas dan matahari bersinar tetapi turun hujan).

“Bapak saya berkebun kopi di dekat goa itu tahun 1991 hingga tahun 1998, nah saat itu kalau terjadi hujan panas sering terdengar suara angklung dari dalam goa itu,” jelas Zulaini.

Saat ini suara itu masih ada warga yang mengaku mendengar. Tetapi sejak goa itu sering dikunjungi suara itu sudah sangat jaran terdengar.

Walaupun masyarakat meyakini cerita mistis di goa itu, tetapi Zulaini menegaskan kalau goa itu aman untuk dikunjungi.

Selama ini belum ada orang yang diganggu oleh penghuni goa itu. Karena setiap berkunjung pemandu selalu permisi. Dan para pengunjung juga dilarang berbuat dan berkata tidak sopan selama di dalam goad an didekat air terjun.

Justru belum lama ini orang sakit sembuh setelah mandi di air terjun. Saat itu ada seorang pengunjung yang baru selesai divaksin. Tangannya merasa sakit dan ngilu. Setelah mandi di air terjun rasa sakit itu hilang dan sembuh total.

“Mungkin karena tertimpa air terjun itu aliran darah orang itu jadi lancar. Sehingga menyebabkan rasa sakit pada tangan bekas divaksin langsung hilang,” tutup Zulaini.









 

Sumber: ketua pokdarwis desa ulak bandung