Ini Kerugian Banjir di Kabupaten Bengkulu Selatan
RUSAK: Tanaman perkebunan petani Bengkulu Selatan rusak parah diterjang arus banjir bandang-istimewa/rezan okto wesa-raselnews.com
BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Bencana banjir disertai longsor dan pohon tumbang pada Senin (29/8/2022) lalu meninggalkan duka mendalam bagi kalangan petani di Bengkulu Selatan (BS).
Data tim Dinas Pertanian (Distan) BS, mencatat 173.72 hektar areal tanaman pertanian rusak dihantam banjir.
Selain itu enam ekor ternak milik warga dinyatakan terseret banjir.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Distan BS, Ikat Maulana mengaku kerusakan area tanaman pertanian terdiri dari 150.18 hektar tanaman jagung, 18.94 hektar padi, 2,55 hektar cabai, 0,5 hektar ubi kayu, 0,4 hektar sayuran, 0,4 hektar kacang, 0,25 hektar semangka, 0,5 hektar tomat serta 500 kg jagung pipil.
Jika ditotal, nilai kerugian atas dampak bencana banjir ini mencapai Rp954.825.000 yang terdiri dari Rp864.825.000 kerugian atas kerusakan tanaman pertanian dan Rp90 juta kerugian atas hilangnya ternak masyarakat.
“Data kerusakan ini telah kami kirim ke BPBD Bengkulu Selatan dan Distan Provinsi Bengkulu. Harapan kami kerugian petani ini segera ditanggulangi,” ujar Ikat kepada Rasel, kemarin (2/9).
Ikat mengaku di Kecamatan Kedurang Ilir ada 13 Kepala Keluarga (KK) di tiga desa yang mengalami kerugian atas kerusakan lahan pertanian.
BACA JUGA:Jalan Nyaris Putus Ratusan Hektar Sawah Kekurangan Air
Lalu di empat desa Kecamatan Kedurang ada 53 KK, Kecamatan Pasar Manna 31 KK, Kecamatan Kota Manna 26 KK, dan di Kecamatan Manna 57 KK terdampak yang tersebar di 10 desa.
Selanjutnya di Kecamatan Pino sebanyak 69 KK terdampak yang tersebar di 10 desa. Kecamatan Ulu Manna 10 KK, Kecamatan Bunga Mas 8 KK dan di Kecamatan Seginim ada 14 KK terdampak.
“Secara khusus yang paling banyak mengalami kerusakan tanaman pertanian di Kecamatan Pino. Meski demikian semua wilayah terdampak akan diprioritaskan mendapatkan bantuan,” beber Ikat.
Tidak sebatas kerusakan areal tanaman pertanian saja, dirinya menyebut terjadi juga kerusakan sarana pertanian yang rusak akibat banjir.
BACA JUGA:Ini Delapan Kabupaten/Kota yang Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Provinsi Bengkulu
Paling parah terjadi pada irigasi sawah Desa Tanjung Menang Kecamatan Seginim.
Ttercacat sepanjang 30 meter irigasi di wilayah ini jebol dihantam arus banjir.
Pihak Distan BS masih melakukan kajian terhadap dampak kekeringan akibat jebolnya irigasi tersebut.
“Sementara di Kecamatan Pino, salah seorang warga Desa Gedung Agung atas nama Resali mengaku kehilangan pupuk urea sebanyak 19 sak. Ini semua juga akan ditindaklanjuti demi kelancaran para petani untuk beraktifitas lagi,” beber Ikat.
BACA JUGA:Maaf, Bantuan Korban Banjir Dikirim Pekan Depan
Maka itu, pihaknya turut meminta masyarakat agar lebih proaktif menyampaian data kerusakan areal pertanian akibat bencana banjir.
Sehingga kerusakan dapat ditanggulangi dan dapat dicarikan solusi jangka panjang.
“Meski data ini telah kami serahkan ke BPBD, namun untuk laporan masyarakat tetap akan kami terima,” pungkasnya. (rzn)
Sumber: kabid peternakan dinas pertanian bengkulu s