PSP Jadi Penyempurna Kurikulum

PSP Jadi Penyempurna Kurikulum

Kabid PTK Dinas Dikbud Bengkulu Selatan Amir Syopian-DOK-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Program Sekolah Penggerak (PSP) yang digagas Kemendikbudristek RI, sudah berjalan sejak tahun 2021 lalu.

Program ini sudah diterima sekolah dan ditarget menjadi penyempurna kurikulm pendidikan yang masih diberlakukan saat ini, yakni Kurikulum Pendidikan 2013 (K-13).

Kabid PTK Dinas Dikbud BS, Amir Syopian, M.Pd, mengatakan ada inovasi baru yang dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan melalui PSP tersebut.

Yaitu rutinitas pelatihan implementasi pembelajaran kompetensi holistik bagi Kepala Sekolah (kepsek), pengawas, penilik dan guru di sekolah.

“Hal yang paling menonjol dalam PSP ini adalah rutinitas peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) guru dan tenaga kependidikan. Inilah yang akan menjadi penyempurna kurikulum pendidikan kedepannya,” ujar Amir.

BACA JUGA:Hasil Seleksi PSP Tahap Dua Belum Keluar

Diteruskannya, dengan lebih awal memunculkan dan mengover SDM yang unggul. Kurikulum yang dijalankan tidak akan bersifat kaku. Nantinya sekolah secara rutin diikutkan kegiatan coaching dan komunitas belajar di tingkat nasional.

“Mulai dari membuat modul pembelajaran, para guru akan difasilitasi. Selain itu perangkat pendukung pendidikan juga akan dilengkapi. Memang secara langsung tidak seluruh sekolah dimasukkan dalam program ini. Tapi sifatnya berangsur-angsur,” kata Amir.

Dalam perjalanan PSP tersebut, para guru dan tenaga kependidikan juga dilatih merealisasikan literasi teknologi. Kemudian pelaksanaan lokakarya tingkat Kabupaten dan Provinsi, guna menyumbang peningkatan kapasitas tenaga pendidik.

“Di Bengkulu Selatan sendiri, baru 18 sekolah yang masuk dalam PSP. Baik jenjang TK, SD, SMP termasuk SMA yang berada dibawah naungan Disdikbud Provinsi. PSP ini berlangsung selama empat tahun, kemudian berlanjut ke sekolah-sekolah yang lain,” jelasnya.

Semua sekolah yang saat ini sudah masuk dalam PSP agar maksimal dan aktif mengikuti kegiatan. Sehingga, kedepannya lembaga pendidikan di BS mampu bersaing di tingkat regional dan nasional.

“Sekolahpun tidak boleh mundur dalam mengikuti program ini. Kalau mundur, berarti programnya batal,” demikian Amir. (rzn)

Sumber: amir syopian