9 Kecamatan di Bengkulu Selatan Ini Rawan Bencana, Masuk Zona Merah, Orange dan Kuning

9 Kecamatan di Bengkulu Selatan Ini Rawan Bencana, Masuk Zona Merah, Orange dan Kuning

BANJIR : Kondisi Desa Cinto Mandi Kecamatan Pino Raya saat direndam banjir baru-baru ini-DOK-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Tercatat 9 kecamataan di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu masuk kategori rawan bencana alam.

Ini berdasarkan peta kebencanaan yang ditetapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan.

Kecamatan yang rawan bencana alam ini meliputi Kecamatan Pino Raya ditetapkan zona merah bencana banjir, Kecamatan Ulu Manna zona orange longsor, Kecamatan Pino masuk zona kuning rawan longsor.

BACA JUGA:Siaga, BPBD Bengkulu Selatan Perpanjang Masa Aktif Posko Bencana

Selanjutnya Kecamatan Air Nipis zona orange longsor dan banjir, Kecamatan Seginim zona kuning longsor, Kecamatan Kedurang Ilir zona kuning banjir, Kecamatan Kota Manna zona orange banjir, Kecamatan Pasar Manna zona kuning banjir serta Kecamatan Bunga Mas zona kuning longsor dan banjir.

“Penentuan titik rawan bencana alam berdasarkan hasil pemetaan bencana selama satu tahun. Sembilan wilayah kecamatan ini sangat rentan, terutama yang zona merah dan orange,” ujar Sekretaris BPBD Bengkulu Selatan, Rendra WS, SP.

BACA JUGA:Ingat, Pemerintah Sudah Siapkan Dana Rp470 Triliun untuk Bansos, Segera Lengkapi Syarat Ini

Masyarakat yang berada di 9 kecamatan titik rawan bencana ini harus ekstra hati-hati. Apalagi untuk kawasan rawan banjir dan tanah longsor. Masyarakat juga diharapkan proaktif melapor kepada petugas BPBD BS jika mengalami kejadian bencana alam.

“Yang paling rentan terjadi (bencana alam) sewaktu pergantian musim. Misal dari musim panas ke musim hujan, biasanya rentan longsor karena retakan tanah digenangi air. Begitupun untuk wilayah yang dekat aliras sungai, kerap kebanjiran karena air sungai meluap,” bebernya.

BACA JUGA:Sekolah Rusak Karena Bencana Bisa Langsung Rehab

Sementara untuk kejadian bencana alam, Rendra mengaku terhitung Januari 2022 hingga kemarin (28/12) tercacat ada 56 kejadian bencana melanda wilayah Bengkulu Selatan. Dari total kejadian ini tercacat sebanyak 8 jiwa meninggal dunia dan kerugian materiil hingga Rp 4 miliar.

“Bencana tertinggi maish didominasi oleh gempa bumi. Maklum wilayah Bengkulu Selatan masuk dalam kawasan gunung berapi dan dekat dengan lempeng eurasia,” demikian Rendra. (rzn)

Sumber: sekretaris bpbd bengkulu selatan