Dikbud Bengkulu Selatan: Tunjangan Profesi Guru (TPG) Triwulan 1 2023 Cair Usai Lebaran

Dikbud Bengkulu Selatan: Tunjangan Profesi Guru (TPG) Triwulan 1 2023 Cair Usai Lebaran

Ilustrasi Tunjangan Sertifikasi Guru-DOK-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Sebanyak 300 orang dari 1.050 data penerima sertifikasi atau Tunjangan Profesi Guru (TPG) triwulan pertama tahun 2023 di lingkungan Dinas Dikbud Kabupaten BENGKULU SELATAN (BS) belum bisa dicairkan.

BACA JUGA:Nomor Induk BKN Palembang Belum Terbit, PPPK Nakes Seluma Terkatung-katung

Sebab, per Senin (3/4/2023), data ratusan guru tersebut tidak valid atau tercatat belum sinkron dan tidak terverifikasi di Kemendikbudristek RI meski proses rekonsiliasi usai dilaksanakan.

Nah, akibat invalidasi ratusan data guru tersebut, membuat pencairan TPG triwulan 1 tahun 2023 berpotensi ditunda setelah Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah mendatang.

BACA JUGA:Duh...Guru Honorer di Seluma Terjebak VCS dengan Polisi Gadungan

Kepala Dinas Dikbud Bengkulu Selatan, Novianto, S.Sos, M.Si melalui Kasi PTK Iwan Irawan, SE, MM membenarkan data tersebut.

Dirinya menegaskan TPG untuk guru yang datanya belum valid tidak bisa dicairkan sementara waktu.

BACA JUGA:Asikkk...Guru Honorer dan PTT di Bengkulu Selatan Terima Insentif Rp2,2 Juta Dibayar Tunai

“Sekarang masih proses rekap dan validasi berkas. Setelah diproses ternyata masih banyak data guru yang tidak valid. Padahal, pusat telah merencanakan pencairan TPG sebelum lebaran ini,” ujar Iwan.

BACA JUGA:Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2023 Segera Dibuka, Berikut Syaratnya

Jika beberapa hari kedepan data invalid 300 guru tersebut belum juga diperbaiki guru bersangkutan, Dinas Dikbud Bengkulu Selatan terpaksa mengambil langkah alternatif dengan mencairkan terlebih dahulu TPG ttiwulan 1 2023 untuk guru yang berkasnya lengkap.

BACA JUGA:Kebutuhan Guru PPPK 601.286, Kemendikbudristek Siapkan Gaji dan Tunjangan

Ini agar tidak terjadi protes maupun kekecewaan guru yang lebih dulu merampungkan berkas pencairan sertifikasinya.

“Yang tidak valid itu mayoritas guru yang baru lulus sertifikasi. Jadi data mereka ini memang baru masuk akhir tahun lalu dan langsung mendapatkan TPG tahun ini.

Sumber: