Pengakuan Mahasiswa Asal Indonesia Korban Perang Sudan, Sedikit Lega Setelah Tiba di Mekkah
SUDAN: Suasana asrama mahasiswi asal Indonesia di Sudan saat terjadi perang-istimewa-raselnews.com
BENGKULU SELATAN RASELNEWS.COM - Perang tentara Sudan dan Paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di Khartoum, ibu kota Sudan membuat Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di kota itu terancam keselamatannya.
Beruntung sebagian warga negara Indonesia di Sudan berhasil dibawa ke Jeddah, Arab Saudi, setelah berlayar selama 24 jam dari Pelabuhan Sudan.
BACA JUGA:Ada Dualisme Perayaan Tabut? Ketua KKT Angkat Bicara
BACA JUGA:TRC CintaBS Kembali Jemput Warga Sakit
Dalam rombongan WNI yang berhasil dievakuai itu ada seorang mahasiswa Asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Mala Hasyimi (25).
Mala Hasyimi menceritakan, perang antara tentara Sudan dan Paramiliter Rapid Support Forces (RSF) benar benar membuat mereka ketakutan.
Sebelum berhasil dievakuasi warga Indonesia di Sudan selalu dihantui rasa khawatir dan cemas.
BACA JUGA:Incar Kursi DPRD, Pejabat Seluma Ajukan Pensiun Dini
BACA JUGA:Konsumsi BBM Meningkat 10 Persen per Hari, Pertamina Sarankan Bayar Secara Non Tunai
Apalagi mereka mengetahui kalau perang itu sudah banyak merenggut korban jiwa.
Sebagian mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Kota Khartoum, Sudan, sudah berhasil dievakuasi dan tiba di Jeddah, Arab Saudi pada Selasa (25/4/2023).
"Selama perjalanan laut tidak ada sinyal. Alhamdulillah Sekarang sudah tiba di Jeddah dan sedikit merasa lega," jelas Mala Hasyimi, Rabu (26/4/2023).
BACA JUGA:Mahasiswi Asal Kaur Yang Dilaporkan Hilang Ternyata Punya Segudang Prestasi
BACA JUGA:Jalan Lintas Barat Sumatera Terendam, Arus Lalu Lintas Macet
Mala Hasyimi menjelaskan, dia dievakuasi bersama 1.600 orang dari beberapa negara.
Dari jumlah itu sekitar 538 orang WNI. Mereka dievakuasi menggunakan kapal Amanah Jeddah 904 dari Pelabuhan Sudan menuju pelabuhan di Kota Jeddah.
Masih ada 400 orang lagi WNI di Port Sudan yang belum diangkut," kata Mala Hasyimi.
BACA JUGA:Ambisi Gregoria Mariska Tanjung, Target Bawa Pulang Emas
BACA JUGA:PENGUMUMAN! Pendaftaran Caleg Bengkulu Selatan Pemilu 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Jadwalnya
Setelah tiba di pelabuhan, seluruh mahasiswa dan WNI diperiksa di Imigrasi Pelabuhan Jeddah, Arab Saudi.
Kemudian mereka disambut para tentara Arab Saudi. Sebagai perwujudan rasa simpati, tentara Arab Saudi memberi mahasiswa mawar, cokelat, dan bendera Arab Saudi.
KBRI Arab Saudi sedang berkoordinasi untuk menitipkan semua WNI di Kota Jeddah dengan disewakan penginapan sebelum dipulangkan ke Indonesia.
BACA JUGA:Dugaan Kasus Korupsi DPRD Seluma Didalami, Jaksa Libatkan BPKP
BACA JUGA:4 Mei Pelajar Disuntik Massal, Petugas Kesehatan Akan Datangi Sekolah
Abdurrasyid, mahasiswa asal Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, kondisinya sudah baik baik saja.
Dia sudah berada di hotel Rosemond Jeddah setelah kapal yang mengevakuasi dirinya bersandar di Pelabuhan Jeddah Arab Saudi.
"Kami belum mendapat informasi kapan akan dipulangkan ke tahan air," pungkasnya.
BACA JUGA:BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Bengkulu
BACA JUGA:Ratusan Ribu Masyarakat Belum Terkaver BPJS, di Bengkulu Selatan Saja Masih 22 Ribu Jiwa
Dari informasi beredar sebelumnya dikabarkan pemerintah mengevakuasi sebanyak 542 warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan pada tahap pertama.
Ratusan WNI itu dalam perjalanan dari Sudan menuju Jeddah, Arab Saudi.
BACA JUGA:Realisasi DAK Pendidikan Belum Tampak, Kepala Dikbud Bengkulu Selatan Bilang Begini
Sumber: dihimpun dari berbagai sumber