El Nino Mengancam Indonesia! Pemerintah Imbau 32 Provinsi Ini Waspadai Krisis Pangan
Ilustrasi kemarau-istimewa/pexels.com-raselnews.com
RASELNEWS.COM - El Nino mengancam wilayah Indonesia. Elnino adalah salah satu fenomena cuaca yang dapat mempengaruhi curah hujan pada suatu wilayah.
El Nino juga dapat menyebabkan perubahan pada iklim, tak terkecuali di Indonesia. Setidaknyada ada 32 terancam akan dampak El Nino.
BACA JUGA:Cuaca Panas Bedengkang, Dinkes: Berdampak Bagi Kesehatan
Perubahan iklim ini dapat memicu kekeringan dan kemarau panjang di beberapa wilayah di Indonesia, yang diprediksi akan terjadi Mei hingga Agutsus 2023.
Bukan hanya dampak akan sulit sumber air, El Nino juga mengancam kenaikan harga pangan hingga memicu tingginya angka inflasi.
BACA JUGA:Prediksi BMKG, Cuaca Bengkulu Beberapa Hari Kedepan Buruk, Warga Diimbau Waspada
Diprediksi, El Nino juga berdampak luas di 32 provinsi di Indonesia.
Karena itulah, dilansir sumeks.co Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta seluruh kepala daerah serius mengantisipasi Efek El Nino 2023.
BACA JUGA:Cuaca Buruk, Nelayan Kaur Paceklik
''Kita gak mau kecolongan seperti 2015. Kemarau panjang, karhutla yang terkendali,'' kata Menko Luhut.
Imbasnya, pasokan kebutuhan pangan berkurang hingga kemasyarakat. Inflasi pangan tinggi, stok menipis dan harga melonjak.
BACA JUGA:Sambut tahun Baru Cuaca Ekstrem, Kurangi Aktivitas di Luar Ruangan!
Karenanya Luhut meminta setiap pemerintah daerah serius dan melakukan pencegahan terjadi krisis pangan mulai sekarang.
Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia terkena musim kemarau atau kemarau panjang mulai Maret 2023.
BACA JUGA:10 Objek Wisata Kaur yang Aman Cuaca Buruk Saat Menyambut Pergantian Tahun
Puncaknya, diperkirakan terjadi pada Agustus. Secara menyeluruh hampir semua wilayah di Indonesia terdampak El Nino 2023.
Sebanyak 32 dari 34 provinsi akan mengalami musim kemarau panjang dan cuaca panas ekstrem.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jarot Widyoko, menegaskan, cuaca menunjukkan tanda-tanda kekeringan dengan intensitas curah hujan kurang dari 100 mm per bulan.
BACA JUGA:Aduh...Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Turun, Cuaca Jadi Penyebabnya
Disampaikan jika di bulan Maret terdapat 4 provinsi yang intensitas hujannya sangat rendah. Tercatat kurang dari 100 mm sudah kekeringan.
Dia melanjutnya, jumlah kota yang dilanda kekeringan akan terus bertambah. Menjadi 8 kabupaten di bulan April, 19 kabupaten di bulan Mei.
BACA JUGA:Cuaca Ektrem, Waspada Banjir, dan Longsor
Kemudian ada 21 kabupaten di bulan Juni dan 29 kabupaten di bulan Juli. "Selanjutnya, Agustus adalah waktu terkering tahun ini," katanya.
Dari provinsi di Indonesia, hanya Riau dan Papua Barat yang memiliki intensitas curah hujan di atas 100 mm per bulan.
BACA JUGA:Tengah Malam, Lapas Bengkulu Digeledah, Warga Binaan Dites Urine
Sumber: