Dampak El Nino di Indonesia Bisa Mengerikan, Bengkulu Krisis Air Bersih, Bappenas Khawatir Produksi Padi

BACA JUGA:Dampak El Nino, Puluhan Hektar Sawah di Bengkulu Selatan Kekeringan, Tim URC CintaBS Bergerak

Air kami salurkan secara gratis, warga cukup menyiapkan tempat penampungan, saat tim datang di titik tersebut langsung dibagikan,” kata Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi.

Sektor Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

Tak hanya krisis air bersih, kemarau akibat fenomena El Nino juga berdampak sektor pertanian, perkebunan, hingga peternakan.

BACA JUGA:Bukan Penurunan Produksi , Ini Ancaman Besar El Nino Terhadap Kelapa Sawit

Sektor pertanian misalnya. Sawah di beberapa daerah di Indonesia mulai mengalami kekeringan.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan produksi padi di Indonesia bisa menyusut hingga 5 juta ton pada tahun ini, akibat fenomena El Nino.

Bahkan, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut, dampak perubahan ikim di Indonesia ini sudah dirasakan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

BACA JUGA:Dinas Kesehatan Seluma Ingatkan Masyarakat Bahaya Cuaca Panas akibat El Nino

Di mana suhu panas sudah mengalami penaikan 0,9 derajat celcius.

Suhu yang memanas di Berau tersebut, meningkat dalam 16 tahun terakhir imbas El Nino.

“Dari data yang kami miliki pada 1990-2020, fenomena El Nino itu menunjukkan penurunan produksi secara konsisten. Di mana produksi padi turun mulai 1-5 juta ton,” sebut Suharso.

Sebab itulah lanjut Suharso, dampak perubahan iklim akibat fenomena El Nino tersebut harus segera diantisipasi sejak saat ini.

BACA JUGA:El Nino Mengancam Indonesia! Pemerintah Imbau 32 Provinsi Ini Waspadai Krisis Pangan

Sebab jika produksi padi merosot akan berimbas dari ketersediaan pangan nasional.

Bukan hanya sektor pertanian, perkebunan juga terancam. Bukan hanya para turunnya hasil produksi, ancaman tebesar adalah kebakaran hutan.

BACA JUGA:Kemarau, Warga Kesulitan Air Bersih, Ini Daftar Daerah Di Bengkulu Selatan yang Krisis Air Bersih

Sumber: