Bioetanol, BBM Baru Berbahan Tetes Tebu yang Segera Dijual Pertamina, Ternyata Harganya Segini

Bioetanol, BBM Baru Berbahan Tetes Tebu yang Segera Dijual Pertamina, Ternyata Harganya Segini

Bioetanol, BBM Baru Berbahan Tetes Tebu yang Segera Dijual Pertamina, Ternyata Harganya Segini-sugio aza putra-raselnews.com

JAKARTA, RASELNEWS.COMBioetanol menjadi bahan bakar minyak (BBM) baru yang akan segera dirilis Pertamina.

Bahan bakar ini merupakan campuran antara tetes tebu, Pertamax dengan etanol.

Sebab itulah BBM ini akan diberi nama Bioetanol.

BACA JUGA:3 Mantan Pimpinan DPRD Seluma Dituntut 1,5 Tahun Penjara, Dugaan Korupsi Anggaran BBM

Dirut Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan, harga BBM Bioetanol nantinya akan sama dengan BBM RON 95, yang saat ini di SPBU dijual dengan harga Rp 12.400 dan Rp 13.600 untuk wilayah Jabodetabek.

"Nanti kisaran harganya sama dengan RON 95," sebut Nicke.

BBM Biotanol ini memiliki angka oktan setara dengan RON 95 atau dengan Pertamax Plus yang pernah dijual Pertamina.

BACA JUGA:Daftar Harga BBM Pertamina 1 Juni 2023, Ada yang Turun Rp 1.400 Per Liter

BBM ini akan diluncurkan pada bulan Juni di Surabaya dan selanjutnya di uji coba akan di Jakarta.

Menurut Nicke, BBM Bioetanol akan menggunakan tetes tebu dan pihak Pertamina menjamin tak akan ada persaingan dengan produsen gula.

"Ini nanti rebutan gak dengan pabrik gula? Nggak! Ini Cuma tetes tebu aja," ujar jelas Nicke.

BACA JUGA:Aturan Pembatasan Pembelian BBM Subsidi Sudah Ada, Motor dan Mobil Jenis Ini Bisa Kena Imbas

Di mana, Pertamina akan mendaur hasil tetesan tebu yang diambil dari pabrik-pabrik gula di Indonesia

"Jadi gula jalan ada tetes tebunya, itulah yang akan kita ambil sebagai bahan Bioetanol," jelasnya.

Nicke menyebut, bahan bakar nabati ini nantinya akan dicampur dengan Pertamax dan etanol tersebut akan diproduksi dari tetesan tebu yang telah difermentasi molases.

BACA JUGA:SAH! Pertamina Turunkan Harga BBM Rp550-Rp850 per Liter, Cek Harga BBM di SPBU 33 Provinsi

Selain dari tetes tebu, etanol sendiri bisa diproduksi dan didaur dari beberapa bahan nabati lainnya, yakni jagung dan singkong.

Pertamina lanjut Nicek akan terus melakukan riset untuk menghasilkan bahan bakar dari nabati. (red)

Sumber: