Kisah Robin Hood Indonesia, Ceritakan Aksinya Kepada Napi Di Bengkulu, Rampok 129 Kg Emas Hingga Kabur Dari Nu
Johny Indo -Tangkapan layar Instagram -raselnews.com
BACA JUGA:Kalahkan Kroasia, Spanyol Juara UEFA Nations League
BACA JUGA:Uji Lab Air Sungai Mertam, Hasilnya Mengejutkan, Berikut Penjelasan Kepala DLHK Bengkulu Selatan
Johny yang menjadi kecanduan melakukan perampokan kemudian membentuk kelompok yang lebih besar dengan nama Pachinko atau Pasukan China Kota.
Salah satu aksi perampokan yang mencuat adalah perampokan toko emas di Cikini pada tahun 1979.
Meskipun begitu, Johny tetap menunjukkan sisi kebaikannya. Sebagian besar hasil rampokannya disumbangkan kepada orang-orang miskin.
BACA JUGA:INI DIA! Kunci Jawaban Tebak Kata Shopee Tantangan Harian Hari Senin 19 Juni 2023
Selain itu, Johny juga membuat kode etik bagi kelompok Pachinko saat melakukan aksi, di antaranya tidak membahayakan nyawa calon korban dan melarang penggangguan terhadap perempuan.
Tidak hanya terkenal sebagai perampok, Johny juga mencuat ketika berhasil melarikan diri dari Nusakambangan, sebuah pulau di selatan Cilacap, Jawa Tengah yang digunakan sebagai penjara untuk para penjahat berat.
BACA JUGA:Pelajar SD Di Kaur Belum Juga Ditemukan, Basarnas Hentikan Pencarian, Keluarga Minta Bantuan Nelayan
BACA JUGA:Wanita Parhuh Baya Diamankan Polisi, Kasusnya Bikin Nyesek, Korbannya Warga Seluma dan Kota Bengkulu
Johny Indo telah meninggal dunia pada Minggu, 26 Januari 2020. Penjahat yang berubah menjadi aktor ini meninggal pada usia 72 tahun di kediamannya di Tangerang.
Kisah Johny Indo ini mendapat respons dari pengguna media sosial setelah diposting oleh akun @infoduniaku_.
Banyak dari mereka menganggap Johny Indo sebagai versi Robin Hood-nya Indonesia karena sifat dermawannya setelah melakukan perampokan.(red)
Sumber: diolah dari berbagai sumber