Modal Receh, Peluang Bisnis di Bengkulu Belum Ada Pesaing, Tak Perlu Tempat Khusus dan Hasilnya Ratusan Juta

BACA JUGA:7 Manfaat Mengonsumsi Jeruk Bali, Diantaranya Membentuk Berat Badan Ideal

Satu karyawan dilengkapi satu unit sepeda motor dan gerobak bisa mengangon 500 hingga 100 ekor bebek.

Jika satu karyawan diberi kepercayaan mengangon 500 ekor bebek pedaging tiga bulan kemudian bebek sudah bisa dijual dengan harga Rp 50 ribu per ekor.

Maka setiap tiga bulan omzet yang didapat sebesar Rp 25 juta. Jika setiap bulan karyawan yang mengangon di digaji Rp 2,5 juta maka selama tiga bulan pengeluaran untuk gaji karyawan sebesar Rp 7,5 juta.

BACA JUGA:SAH! Ini Dia Jawaban Kode Voucher Badai Shopee Senin 14 Agustus 2023, Anda Pasti Dapat Diskon 100 Persen

BACA JUGA:Jabatan Anggota Bawaslu Seluma Berakhir Hari Ini, Penetapan Bawaslu Kabupaten/Kota Terpilih Molor

Kemudian dikurangi lagi biaya modal membeli bibit itik Rp 10 ribu perekor di kali 500 ekor maka modal pembelian bibit itik pedaging Rp 5 juta.

Gaji karyawan ditambah biaya membeli bibit itik totalnya Rp 12,5 juta. Artinya pemilik bisnis masih mendapat laba kotor sekitar Rp 12,5 juta.

BACA JUGA:Warga Bengkulu Selatan yang Tewas di Kamar Kosan Ditusuk 7 Kali, Pelaku Ditangkap, Wajah Jadi Sorotan

BACA JUGA:Serbuuu! Selasa 15 Agustus 2023, Pemkab Kaur Gelar Jalan Santai Bertabur Hadiah, Formulir Ambil di Sini

Itu jika memiliki satu karyawan, bayangkan jika memiliki banyak karyawan yang bisa dipekerjakan. Maka  hasil yang didapat bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Peluang bisnis di Bengkulu ini belum ada yang menerapkan. Sehingga peluangnya sangat prospek sekali. Apakah anda berani mencoba?

BACA JUGA:Kepala ESDM Sebut Banyak Tambang di Bengkulu Belum Kantongi Izin

BACA JUGA:Habitat Alami Gajah di Bengkulu Terancam, Konsorsium Bentang Seblat Temukan 115 Aktivitas Perambahan Ilegal

Para petani di Bengkulu biasanya setiap habis panen padi, ada masa jedah sebelum menggarap lahan kembali. Nah masa jedah inilah yang dimanfaatkan untuk mengangon itik.

Kemudian musim tanam petani setiap hamparan sawah itu tidak serentak, sehingga sistem angon liar ini bisa berpindah pindah ke satu hamparan sawah ke hamparan sawah lainnya dengan sistem transportasi gerobak yang ditarik menggunakan sepeda motor. (red)

Sumber: dikutip dari berbagai sumber