Dampak Kemarau Berbarengan El Nino, Stok Beras Nasional Bisa Susut 1,2 Juta Ton, Seperti Ini Penjelasan Mentan

Dampak Kemarau Berbarengan El Nino, Stok Beras Nasional Bisa Susut 1,2 Juta Ton, Seperti Ini Penjelasan Mentan

Menteri Pertaian saat mengunjungi hamparan sawah-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Musim kemarau Berbarengan El Nino yang melanda sejumlah wilayan Indonesia mulai menimbulkan kecemasan terhadap stok berasa nasional.

Akibat kemarau berberengan fenomena El Nino ini, sejumlah lahan sawah di Indonesia tidak bisa digarap lantaran kekeringan.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Mobil Tronton Bawa Tronton Terguling di Tanjakan Tebing Rambutan Kaur

BACA JUGA:Waspada! 4 Jenis Tanaman Rumahan Ini Paling Disukai Ular

Kemudian tanaman padi petani pada musim tanam kedua tahun 2023 terancam tidak bisa produksi maksimal akibat diterpa kemarau berbarengan fenomena El Nino.

Sehingga stok beras nasional bisa susut 1,2 juta ton.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, telah memproyeksikan bahwa produksi beras di dalam negeri akan mengalami penurunan drastis hingga 1,2 juta ton akibat fenomena El Nino.

BACA JUGA:5 Zodiak Anti Mengemis Cinta, Tak Mau Terjebak Hubungan Tak Sehat, Mungkin Kamu Orangnya?

BACA JUGA:Alhamdulillah! Segini Gaji yang Diterima CPNS dan PPPK 2023, Catat Jadwal Pendaftarannya

Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR, beliau menjelaskan bahwa jika El Nino terjadi dalam skala sedang, produksi beras nasional akan turun sekitar 380 ribu ton.

"Apabila kemarau dan El Nino ini berkepanjangan, kita berisiko kehilangan hingga 1,2 juta ton produksi beras nasional," ujar Syahrul.

BACA JUGA:10 Tips Mudah Membuat Live TikTok Ramai Penonton

BACA JUGA:10 Tips Mudah Membuat Live TikTok Ramai Penonton

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Kementerian Pertanian telah melakukan persiapan dengan merencanakan penanaman padi baru di lahan seluas 500 ribu hektar di enam provinsi, yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Keenam provinsi ini dipilih karena dinilai memiliki sumber daya yang cukup baik untuk bertahan dalam kondisi kekeringan.

BACA JUGA:Pencemaran Udara di Jakarta Kian Parah, Pabrik Pabrik Penyebab Pencemaran Diwarning, Jokowi: Bandel Tutup

BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat Tak Mampu Menjawab Pertanyaan Ini, Ia Hanya Tersenyum: Bakal Viral Nih

Syahrul menjelaskan bahwa upaya ini bukanlah pembukaan lahan baru sebesar 500 hektar, melainkan memanfaatkan lahan eksisting yang memiliki tingkat keberlanjutan yang tinggi, di mana pasokan airnya masih terjaga dengan baik selama musim kemarau.

Saat ini, telah dilaksanakan penanaman baru di sekitar 60 ribu hektar lahan. Pihak berwenang berharap bahwa pada bulan Desember, panen pertama dari upaya ini akan dapat dilakukan.

BACA JUGA:Mobil Termahan di Dunia, Hanya Ada 3 Unit, Harganya Binin Geleng gelang kepala, Seperti Ini Penampakannya

BACA JUGA:Syekh Ali Jaber: Mau Rezeki Diluaskan, Baca Dzikir Ini, Jangan Lewatkan Seharipun

Diperkirakan fenomena El Nino akan berlangsung hingga Februari 2024 dan berpotensi menyebabkan peningkatan suhu yang melebihi rekor El Nino kuat terakhir pada awal tahun 2016.

Berdasarkan laporan terbaru dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), kemungkinan lebih dari 95 persen peluang El Nino akan berlangsung hingga Februari 2024 dengan dampak iklim yang luas.

Sumber: dikutip dari laman kementerian pertanian