Mitos Malam Kliwon dan Malam Jumat Serta Selasa Kliwon Menurut Islam

Mitos Malam Kliwon dan Malam Jumat Serta Selasa Kliwon Menurut Islam

Mitos Malam Kliwon dan Malam Jumat Serta Selasa Kliwon Menurut Islam-istimewa-

RASELNEWS.COM - Di kalangan masyarakat, terutama di Indonesia, masih ada kepercayaan pada mitos-mitos tertentu, termasuk mitos malam Kliwon, terutama pada hari Selasa dan Jumat, yang dianggap keramat.

Namun, dalam Islam, pandangan terhadap mitos-mitos semacam itu sangat berbeda.

Mitos merupakan kepercayaan yang berkaitan dengan hal-hal gaib dan turun temurun dipercayai oleh masyarakat. Khususnya, malam Kliwon, terutama malam Selasa dan Jumat, dianggap keramat dalam kepercayaan masyarakat Jawa.

BACA JUGA:Dibuat Bingung Tapi Bermakna! Abu Nawas Jawab 3 Pertanyaan yang Sama Namun Jawaban Berbeda

Ritual-ritual khusus sering terkait dengan malam Kliwon, seperti memasang sajen, ruwatan, dan kegiatan spiritual lainnya.

Dalam tradisi Jawa, Kliwon adalah hari kelima dalam penanggalan Jawa, yang terdiri dari Pon, Wage, Legi, Pahing, dan Kliwon.

Namun, dalam Islam, tidak ada penanggalan semacam itu; setiap hari dianggap istimewa dengan keistimewaannya masing-masing.

BACA JUGA:Sejarah Depok Jawa Barat: Dibeli Penjajah Rp 2,4 Juta Lalu Dijadikan Negara, Berikut Nama Presidennya

Dalam Islam, tidak ada hari yang dianggap buruk, termasuk Selasa dan Jumat. Hari Selasa identik dengan beberapa peristiwa penting dalam Islam, seperti wafatnya beberapa Nabi dan sahabat Rasulullah.

Sedangkan hari Jumat, sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal perbuatan baik.

Bagi umat Islam, sangat penting untuk menyikapi mitos-mitos semacam malam Kliwon dengan hati-hati.

Jika kepercayaan tersebut tidak didasari oleh penjelasan ilmiah atau syariat, maka tidak seharusnya dianggap benar.

BACA JUGA:Bukan Brebes, Persentase Warga Miskin 'Kota Seribu Pesona' Ini Tertinggi di Jawa Tengah

Tathoyyur atau beranggapan sial dalam Islam dianggap sebagai bentuk syirik, karena menghubungkan sebuah kejadian dengan hal-hal gaib atau waktu tertentu dapat menjerumuskan pada kesyirikan.

Cara terbaik untuk menghilangkan persangkaan sial adalah dengan tawakkal kepada Allah. Tawakkal menunjukkan ketergantungan hati pada Allah, dan Allah menjanjikan perlindungan bagi orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Sebagai umat Islam, kita harus menjauhkan diri dari kepercayaan-kepercayaan yang bertentangan dengan ajaran agama dan menggantinya dengan keyakinan pada Allah serta tawakkal kepada-Nya.

BACA JUGA:Pendapatan Warga Tak Lebih Rp 400 Ribu, 5 Kabupaten Ini Masuk Wilayah Termiskin di Jawa Tengah

Mitos-mitos yang menyesatkan harus dihindari agar kita tidak tersesat dari jalan yang benar sesuai dengan ajaran Islam. (red)

Sumber: