BENGKULU, RASELNEWS.COM - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengaku akan melayangkans urat ke Kemenkes dan KemenPAN-RB untuk menindaklanjuti aspirasi tenaga Nusantara Sehat (NS) di bawah naungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
BACA JUGA:BKN: Seleksi Kompetensi PPPK Tenaga Teknis 17 Maret 2023
Sebelumnya Forum Komunikasi Tenaga Kesehatan Nusantara Sehat Indonesia (FKTK-NSI) Provinsi Bengkulu menemui gubernur untuk berkoordinasi setelah mendengar isu program NS 2023 akan dihapuskan.
FKTK-NSI berharap pemerintah dapat mengakomodir dan mengangkat mereka sebagai PPPK Kemenkes.
BACA JUGA:Kabar Baik!!! Hasil Seleksi PPPK Guru 2022 Diumumkan 10 Maret, Sekjen FPPPK: Tidak Akan Meleset
"Kami akan bersurat ke Kemenkes dan KemenPAN-RB, atau jika memungkinkan bisa kita tawarkan ke bupati/walikota sesuai wilayah tugas mereka masing-masing," ujar Gubernur, Selasa (7/3/2023).
KemenPAN-RB dan Kemenkes RI telah sepakat mempercepat dan memperkuat akurasi pendataan tenaga non-aparatur sipil negara (ASN) sektor kesehatan, yang merupakan salah satu pelayanan dasar masyarakat.
BACA JUGA:PENGUMUMAN!!! Seleksi PPPK Damkar wilayah Bengkulu dan Sumbagsel Dimulai 10 Maret 2022
Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu juga segera memvalidasi data nusantara sehat Bengkulu.
"Data ini kemudian akan disampaikan ke KemenPAN-RB dan Kemenkes," tegas Gubernur.
BACA JUGA:Penundaan Pengumuman PPPK Guru 2022: Ada yang Dirugikan, Ada yang Diuntungkan
Terpisah, Wakil Ketua Korwil FKTK-NSI Provinsi Bengkulu Juhendi Afrizal mengatakan isu penghapusan program NS 2023 membuat mereka resah.
Tercatat ada 258 NS yang tersebar di kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu. Terdiri dari 9 jenis profesi, seperti dokter gigi, dokter umum, bidan, perawat dan lainnya.
BACA JUGA:Tahun Ini Tak Ada Rekrutmen CPNS di Bengkulu Selatan, PPPK?
"Kami berharap aspirasi yang disampaikan melalui pak Gubernur ini bisa diakomodir. Setidaknya kami bisa menjadi PPPK," pungkasnya. (**)