Banjir, 60 Ternak Hilang Ratusan Rumah Terendam

Banjir, 60 Ternak Hilang Ratusan Rumah Terendam

BANJIR : Sebanyak 60 ternak hilang dan ratusan rumah terendam akibat banjir yang melanda beberapa desa di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Seluma-Rezan Okta Wesa-Rezan Oktawesa

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN/SELUMA - Banjir, 60 ekor ternak dilaporkan hilang dan ratusan rumah terendam. Ternak hilang terseret arus Sungai Selali dan belum diketahui keberadaannya.

Tingginya intensitas hujan sejak Rabu (29/6) pagi, membuat beberapa wilayah terendam banjir dan tanah longsor. Bahkan akses jalan sempat terputus lantaran tingginya debit air di atas permukaan jalan raya.

Di wilayah Kecamatan Pino dan Ulu Manna. Terpantau ada titik longsor di Desa Batu Bandung Kecamatan Pino dan Desa Batu Panco Kecamatan Ulu Manna.

Longsor yang nyaris bersamaan ini terjadi sekitar pukul 05.05 WIB, Kamis (30/6). Akibatnya, pengendara roda dua maupun roda empat tidak bisa melewati area tersebut dan harus menunggu beberapa jam hingga tim penanggulangan bencana hadir.

BACA JUGA:Ini Desa di Seluma yang Terendam Banjir

Di Kecamatan Pino Raya 55 unit rumah di dua desa juga terendam banjir akibat luapan Sungai Selali. Yakni pemukiman di Desa Telaga Dalam dan Desa Cinto Mandi. Masyarakat terdampak banjir terpaksa mengungsi ke tempat lebih tinggi guna menyelamatkan barang berharga.

“Debit air mencapai 60 sentimeter. Warga sementara ini mengungsi di tempat yang lebih tinggi. Sebanyak 60 ekor ternak warga kami juga hilang dibawa arus banjir. Untuk mengungsi ke luar desa, belum bisa dilakukan karena ada akses jalan yang putus,” ujar Sekretaris Desa Cinto Mandi Kecamatan Pino Raya, Vhera Estiana.

Dijelaskan Vhera, banjir mulai merendam rumah warga sekitar pukul 02.30 WIB, Kamis (30/6) dini hari. Karena debit air semakin tinggi, warga memilih meninggalkan rumah mereka dan berkumpul di tempat lebih aman.

Sekdes mengaku tidak mendapatkan laporan adanya korban jiwa akibat banjir yang terjadi. “Alhamdulillah semua warga selamat dan sehat. Baik di desa kami maupun Desa Telaga Dalam,” tegas Vhera.

Sementara itu, di Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya tepatnya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mengkudum Sakti. Luapan air Sungai Pino menyebabkan beberapa perahu nelayan terbalik. Bahkan jaring dan beberapa kotak penyimpanan ikan nelayan dibawa arus. Nelayan yang sempat mengecek lokasi TPI berupaya menyelamatkan alat tangkap dan perahu mereka agar tidak hanyut.

“Tadi ada satu perahu yang terbalik, namun telah kami evakuasi. Air di sini (TPI) mencapai 90 sentimeter sekitar pukul 06.00 WIB tadi (kemarin). Untuk jaring yang hanyut, tidak bisa lagi diselamatkan,” ujar Asmadi (55) nelayan setempat.

BACA JUGA:Breaking News: 7 Tiang Listrik Roboh, Ribuan Pelanggan Mati Lampu

Terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BS, Rendra WS, SP mengaku timnya tengah mendata warga yang terdampak banjir dan longsor. Tim juga diturunkan untuk melakukan evakuasi dan memastikan keselamatan warga.

“Kalau untuk banjir, hanya dua desa yang dampaknya cukup besar. Yakni Desa Cinto Mandi dan Desa Telaga Dalam Kecamatan Pino Raya. Sementara longsor, itu terjadi di Kecamatan Ulu Manna dan Kecamatan Pino. Sejauh ini, belum ada laporan korban jiwa. Namun, untuk kebutuhan pangan masyarakat yang terkena bencana, segera akan kami salurkan,” ujarnya.

BPBD BS rencannaya akan membuka posko layanan khusus untuk masyarakat yang tedampak bencana banjir dan longsor. Warga dipersilahkan melapor ke BPBD BS jika ada kebutuhan mendesak atau membutuhkan upaya evakuasi.

“Kalau untuk total kerugian materil dampak bencana, sekarang masih kami data. Nanti akan disampaikan jika semuanya telah terdata. Harapan kami, tidak terjadi bencana susulan, dan kepada masyarakat harus tetap waspada,” tutur Renda.

LISTRIK Padam

Banjir dan tanah longsor yang terjadi menyebabkan beberapa tiang dan kabel penghantar arus listrik PLN terputus. Akibatnya, PLN terpaksa melakukan pemadaman.

Total pelanggan yang terdampak mencapai 9000 kepala keluarga dan tersebar di Kecamatan Pino, Ulu Manna, Kecamatan Pino Raya, hingga Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) Kabupaten Seluma.

“Total 7 tiang listrik yang roboh. Sementara 25 tiang mengalami pergeseran dan kabel utama melorot. Petugas kami telah mengupayakan perbaikan dan pemulihan jaringan,” ujar Operator Pelayanan Teknik (Yantek) PT. PLN ULP Manna, Gandi (34) ditemui Rasel di ruang kerjanya.

Disampaikan Gandi, robohnya beberapa tiang listrik karena bagian bawah tiang mengalami longsor. Juga terdapat tiang yang roboh setelah dihantam pohon tumbang.

BACA JUGA:Ratusan Rumah di Desa Tebat Sibun Terendam

“Khusus di Kecamatan Ulu Manna, tiang roboh terkena pohon tumbang. Kami pastikan listrik semua pelanggan sudah normal kembali paling lambat lima jam setelah kejadian. Di samping itu, kami telah mengondisikan genset mobile untuk mengantisipasi pemadaman lebih lanjut,” beber Gandi.

Sedangkan untuk meteran listrik yang rusak terkena sambaran petir, hingga kemarin Gandi mengaku belum mendapatkan laporan. Meski demikian PLN ULP Manna siap melakukan penggantian dan setting ulang meteran masyarakat yang rusak akibat bencana.

“Silahkan lapor jika ada kendala di meteran listrik. Apalagi karena dampak bencana alam, petugas kami selalu siaga 24 jam,” papar Gandi.

Satu Setengah Meter

Banjir hebat juga melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Seluma. Bahkan ketinggian air mencapai satu setengah meter, hingga leher orang dewasa.

Sejumlah sungai meluap. Setidaknya ratusan unit rumah dilaporkan terendam diberbagai kecamatan.

Diantaranya Desa Tebat Sibun, Desa Taba dan Desa Sukamerindu Kecamatan Talo Kecil. Lalu di Desa Jenggalu dan Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sukaraja. Desa Sukarami dan Desa Padang Merbau Kecamatan Seluma Selatan.

Serta Desa Padang Pelasan, Simpang Tiga Ngalam, Desa Lawang Agung dan beberapa desa di Kecamatan Air Periukan.

Kades Tebat Sibun Jahari mengaku banjir mengakibatkan 90 persen rumah warganya terendam. Bahkan kedalaman air mencapai 1,5 meter akibat luapan Sungai Air Talo.

“Sejak malam tadi (Rabu malam) masyarakat sudah bersiaga dan mengeluarkan harta benda karena air semakin tinggi," beber Kades.

Sementara itu, Kades Cahaya Negeri Nuzirwan Miril mengaku untuk wilayah Sukaraja, banjir merendam setidaknya 50 unit rumah dan satu masjid. Ketinggian banjir juga mencapai satu meter. Bahkan banjir juga menggenangi jalan raya yang menyebabkan arus lalu lintas terganggu.

"Sebanyak 50 rumah yang terendam, sudah kami laporkan. Masyarakat juga kami imbau agar tetap siaga. Karena cuaca masih mendung dan bakal turun hujan lagi," ujarnya.

Terpisah, Kades Padang Merbau, Sasyadi mengaku hanya dua unit rumah yang terdampak banjir di wilayahnya. Namun lahan persawahan seluas 50 hektar terancam gagal panen karena terendam banjir.

"Ada 50 hektar sawah yang berisi tanaman padi yang terancam gagal panen. Saat ini rusak dan roboh akibat banjir," ujarnya.

Menyikapi bencana yang terjadi, Kepala BPBD Seluma Mirin Ajib mengaku masih mendata jumlah desa yang terdampak banjir.

BACA JUGA:Dana BOS Disalurkan Tiga Tahap

"Petugas siaga bencana masih di lapangan untuk mendata jumlah pasti. Namun rumah yang terendam akibat banjir mencapai ratusan. Siang ini (siang kemarin) kami sudah melakukan koordinasi dengan beberapa OPD. Untuk bersama-sama menyalurkan bantuan tanggap darurat. Karena masyarakat tentunya membutuhkan makanan cepat saji. Serta pelengkapan lainnya," tegas Mirin Ajib.

Untuk wilayah desa yang terdampak banjir, Mirin meminta agar masyarakat tetap waspada. Hingga hujan reda serta cuaca kembali normal. "Saat ini desa-desa yang terkena banjir sudah diberikan bantuan tanggap darurat. Bantuan yang diperlukan lainnya akan disalurkan menyusul," tegasnya.

Akses Jalan Terganggu
Sementara itu, jalan amblas juga terjadi di Desa Sendawar Kecamatan Semidang Alas Maras. Jalan yang amblas akibat longsor ini menghambat arus lalu lintas.

Karena ruas jalan tersebut merupakan jalan nasional. Sehingga masyarakat yang ingin melintas diminta untuk menunda terlebih dahulu. Sampai ada perbaikan atau penimbunan ruas jalan yang amblas.

“Kami minta untuk menunda perjalanan. Karena lebih dari setengah badan jalan amblas dan tidak bisa dilalui kendaraan. Kalau sepeda motor masih bisa melintas. Saat ini kami sedang mengupayakan untuk melakukan penimbunan," pungkas Mirin Ajib. (rzn/rwf)

Sumber: bpbd seluma