Gempa di Kaur Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia

Gempa di Kaur Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia

GEMPA: Ilustrasi titik Gempa bumi guncang bengkulu-BMKG-raselnews.com

KAUR/BENGKULU, RASELNEWS.COM - Gempa bumi yang terjadi Selasa, 23 Agustus 2022 sekitar pukul 21.31 WIB berdampak buruk.

Guncangan gempa berkekutan magnitudo (M) 6,5 itu menyebabkan kramik tiang masjid copot dan ada rumah warga yang jebol plafon. 

Kramik tiang masjid yang lepas menimpa kepala Dewiyah Sisti (66) pensiunan PNS warga Desa Padang Petron Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur. Akibatnya Dewiyah mengalami luka kepala. Saat gempa terjadi Dewiyah sedang membaca Al Quran di masjid. 

"Saat gempa terjadi korban dan ibu ibu lainnya berupaya keluar dari masjid. Naas belum sempat keluar korban sudah tertimpa keramik," jelas Kades Padang Petron, Andi Nopriadi kepada Rasel Rabu (24/8).

BACA JUGA:Panik Gempa, Warga Kaur Tertimpa Keramik Masjid

Sedangkan plafon rumah yang jebol milik Masdi (52) warga Desa Pasar Lama Kecamatan Kaur Selatan. Plapon rumah berbahan PVC itu jebol di ruang tamu dan kamar tidur.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian jutaan rupiah. 

Kemudian rumah Miko (35) warga Desa Linau Kecamatan Maje juga mengalami kerusakan. Dinding rumah yang terbuat dari tembok retak. 

Diketahui pusat gempa berada di laut 64 kilometer barat daya Kabupaten Kaur pada kedalaman 12 kilometer. Titik koordinat gempa berada di 45,22 Lintang Selatan dan 102.95 Bujur Timur.

Kapolres Kaur Polda Bengkulu AKBP Dwi Agung Setyono SH MH disampaikan Plh Kapolsek Kaur Selatan IPTU Samsul Rizal membenarkan pristiwa itu. Anggotanya sudah mengecek langsung rumah warga yang rusak plafon dan mengunjungi korban tertimpa kramik. 

BACA JUGA:Breaking News: Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Bengkulu

Kepala BPBD Kaur, Jon Harimol, M.Si mencatat tak ada kerusakaan infrastruktur berat akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Kaur. Pihaknya juga menerima informasi dari BMKG bahwa gempa tidak berpotensi tsunami. "Data yang kami terima tidak berfotensi tsunami, Alhamdulillah tak ada kerusakan inspratruktur berat," ujar Jon.

Gempa Bumi Dangkal 

Sementara itu, gempa berkekuatan 6,5 magnitudo yang berpusat di Barat Daya Kabupaten Kaur itu merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust. 

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik.  Gempabumi ini dirasakan di daerah Kaur hingga ke Lampung.  

Kepala BMKG Kepahiang, Litman mengatakan, ada enam kali gempa susulan yang terjadi sejak Rabu pagi (24/8). Gempa susulan berkekuatan mulai dari yang terendah 2,6 magnitudo hingga 4,3 magnitudo. "Gempa susulan yang terjadi enam kali berpusat di Kaur," kata Litman, kemarin. 

BACA JUGA:Selama 2021, Ada 441 Kali Gempa di Bengkulu

Gempa berkekuatan 6,5 Magnitudo itu dirasakan masyarakat menjadi gempa yang terkuat dalam tahun ini. Terkait hal itu, Litman mengatakan, gempa semakin kuat akibat karena banyaknya akumulasi energi atau tekanan yang tersimpan pada patahan sehingga saat pelepasan energi melalui gempabumi menghasilkan kekuatan yang besar. 

Nanun sementara ini kondisi itu masih aman karena tidak adanya potensi tsunami. "Namun apabila terdapat bangunan-bangunan yang rusak atau retak harap dihindari," ujar Litman. 

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Kristian Hermansyah mengatakan, sejauh ini dilaporkan satu unit runah dan satu unit masjid di Kabupaten Kaur mengalami rusak ringan akibat gempa.

Selain itu satu orang dilaporkan mengalami luka di bagian kepala. "Untuk total kerugian yang dialami akibat gempa berjumlah Rp25 juta," kata Kristian. 

BACA JUGA:Bengkulu 18 Kali Diguncang Gempa Bumi

Kristian mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan lebih lanjut terkiat bangunan yang mengalami rusak akibat gempa tersebut. Atas kondisi ini, kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," beber Kristian.

Berhamburan

Kuatnya gempa juga dirasakan warga BS. Akibatnya warga yang tengah beristirahat di rumah banyak berhamburan di rumah.

Meski tidak dilaporkan adanya kerusakan yang ditimbulkan. Kekuatan gempa kali ini dirasa cukup kuat dibanding gempa yang sebelumnya pernah terjadi.

“Kuat sekali, awalnya cuman pelan. Tapi pas pertengahannya yang kuat, lalu pelan lagi,” ungkap Bayu, warga Desa Padang Niur Kecamatan Kota Manna. 

 

Sumber: