Rumah Terendam, Pohon Tumbang, Dapur Hilang: Bencana Terparah Sepanjang Tahun 2022 di Bengkulu Selatan

Rumah Terendam, Pohon Tumbang, Dapur Hilang: Bencana Terparah Sepanjang Tahun 2022 di Bengkulu Selatan

Badan jalan tertutup air sehingga membuat warga tidak bisa melintas-istimewa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Hujan deras disertai petir dan angin kencang sejak Senin (29/8/2022) siang hingga Selasa (30/8/2022) pagi, menyebabkan bencana terparah sepanjang tahun 2022 yang dialami warga Kabupaten Bengkulu Selatan (BS).

Banjir, longsor beserta pohon tumbang di berbagai wilayah BS menyebabkan kerugian material dan inmaterial bagi masyarakat.

Bahkan, satu orang meninggal dunia lantaran sambaran petir membuat keluarga yang ditinggalkan harus kehilangan tulang punggung keluarga mereka.

Setidaknya terpantau 24 titik banjir yang tersebar di Kecamatan Ulu Manna, Pino Raya, Manna, Air Nipis, Kota Manna, Seginim dan Kecamatan Kedurang Ilir.

BACA JUGA:Banjir Kembali Kepung Kabupaten Seluma

Tak hanya wilayah pemukiman penduduk, banjir kali ini turut merendam lahan pertanian dan kolam ikan milik warga.

Belum lagi bencana pohon tumbang di 8 titik lokasi berbeda. Akibatnya lalu lintas pengendara di jalan raya sempat macet total.

Beberapa titik pohon tumbang yakni di Jalan Raya Padang Panjang Kecamatan Kota Manna, Jalan Pangeran Duayu Kecamatan Pasar Manna, Dusun Pagar Bunga Dan Desa Batu Ampar Kecamatan Kedurang kemudian Desa Batu Kuning Kecamatan Ulu Manna.

Di Kecamatan Pino Raya, tercatat 40 unit rumah warga terendam banjir. Titik banjir terletak di Desa Cinto Mandi, dan Telaga Dalam.

Belum diketahui pasti nilai kerugian atas bencana yang terjadi. Namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Banjir Hantam RSUD Kaur, Pasien Diungsikan

Hanya saja, banyak perabotan rumah tangga yang rusak dan hanyut.

Warga Desa Cinto Mandi dan Telaga Dalam juga mengeluhkan hewan ternak yang hilang lantaran terseret arus banjir dari luapan Sungai Selali.

Banjir juga menggenangi 16 hektar lahan sawah beserta TPI Mengkudum Sakti di Desa Pasar Pino.

Akibatnya, tanaman padi yang baru berumur empat minggu rusak.

Sementara peralatan tangkap nelayan TPI Mengkudum Sakti banyak yang hilang.

Di  Kecamatan Manna, Desa Ketaping menjadi lokasi terparah dilanda banjir.

Delapan unit rumah warga plus satu tempat usaha karaoke serta tiga hektar lahan jagung direndam banjir akibat luapan Sungai Air Manna.

Dari delapan rumah, satu di antaranya mengalami kerusakan berat di bagian dapur. Yakni rumah milik Yuslidar (65).

BACA JUGA:Rutan Manna Kebanjiran, Seluruh Blok Terendam

Bahkan dinding dapur rumahnya hilang dibawa arus bersama peralatan memasak.

Sementara sisanya hanya mengalami kerusakan bagian perabot saja.

Sedangkan untuk tempat karoke mengalami kerusakan bagian pagar dan pintu gerbang utama.

Tak hanya itu, kawasan TPI Pasar Bawah juga ikutan banjir.

Beruntung perahu nelayan sudah diikatkan lebih dulu sebelum banjir tiba, sehingga posisinya tetap aman di dermaga.

Selanjutnya di Kecamatan Kedurang Ilir, tepatnya di Desa Karang Caya.

Tercacat sebanyak 22 unit rumah warga juga direndam banjir.

Banjir sedalam 60 sentimeter mulai merendam rumah warga sekitar pukul 20.30 WIB, Senin (29/8).

Para wargapun terpaksa mengungsi ke tempat lebih tinggi agar tidak terseret arus banjir.

Sementara di Kecamatan Seginim, akses jalan yang menghubungkan Desa Babatan dan Penandingan putus total.

Enam kolam warga juga jebol karena dihantam banjir luapan Sungai Air Nipis.

BACA JUGA:Pantau Banjir, Bupati Kaur Janji Carikan Solusi

Tak hanya itu, permukaan tanah di Tebing Kayu Arau ikutan longsor.

Namun material longsor tidak sampai menutupi badan jalan sepenuhnya.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BS, Rendra WS, S.P mengaku timnya telah melakukan kunjungan ke sejumlah titik banjir.

Tim BPBD juga tengah mendata kerugian dan kerusakan fasilitas warga akibat dihantam banjir bandang.

“Banjir kali ini paling besar sepanjang 2022. Sekarang masih proses pendataan di lapangan. Dari laporan awal yang kami terima, tidak ada korban jiwa ataupun luka. Semua warga yang pemukimannya terdampak banjir telah dievakuasi ke tempat lebih aman,” beber Rendra kepada Rasel, kemarin (30/8).

Dijelaskan Rendra, tim BPBD juga berencana mendirikan tenda darurat di beberapa lokasi yang masih digenangi banjir. Hal itu agar keselamatan dan keamanan masyarakat dapat terjamin.

BACA JUGA:Langganan Banjir, SMPN 21 Minta Relokasi

“Untuk warga yang betul-betuk terdampak, akan dikirim bantuan paket makanan terlebih dahulu,” ungkapnya.

BPBD BS juga membuka pengaduan khusus masyarakat yang terdampak bencana.

Hal ini akan menjadi dasar BPBD dalam menyalurkan bantuan masa panik nantinya.

“Kalau untuk pohon tumbang dan longsor, semua materialnya telah kami bersihkan. Karena sangat menganggu akses lalu lintas pengendara di jalan raya,” beber Rendra.

Ia mengimbau masyarat agar tetap waspada terhadap bencana susulan. Sebab cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung.

Curah hujan diprakirakan tetap tinggi hingga sepekan kedepan.

“Dari rilis data BMKG Provinsi Bengkulu, hujan lebat disertai angin kencang dan petir diprakirakan tetap landa Bengkulu sepekan kedepan. Jadi warga harus waspada dan saling berkoordinasi,” harapnya.

Tanaman Rusak

Sementara itu, hujan deras yang melanda juga menyebabkan hamparan sawah Sekunyit Lembak Desa Suka Negeri Kecamatan Air Nipis terendam.

Dari 15 hektar tanaman padi dan jagung milik warga, sekitar 2 hektar yang hancur total.

BACA JUGA:Banjir Rendam Ribuan Rumah di Bengkulu

Tanaman padi dan jagung baru berumur 1,5 bulan tertimbun oleh material bebatuan dan sebagian lagi tanaman hanyut dan lahan sudah menjadi sungai.

Sekdes Suka Negeri Kecamatan Air Nipis, Ishar mengatakan, kerugian yang dialami petani mencapai puluhan juta. Kemarin Camat Air Nipis bersama Babinsa sudah turun ke lokasi kebun jagung dan sawh yang rusak itu.

“Kami berharap ada perhatian pemerintah kepada petani yang kebun jagung dan sawahnya rusak itu,” ujar Sekdes. 

SDN 82 BS

Hujan deras juga menyebabkan SDN 28 BS terendam banjir.

Seluruh ruangan belajar, meliputi ruang kepala sekolah dan ruangan guru terendam.

Ketinggian air di sekolah yang berada di Desa Kembang Seri Kecamatan Pino Raya itu mencapai 1 meter.

Akibat banjir ini, dua unit speaker, satu unit CPU komputer, satu unit toa lengkap dengan ampli rusak karena terendam.

BACA JUGA:Cegah Banjir, Sungai Talo Kecil di Seluma Harus Segera Dikeruk

Kepala SDN 82 BS, Darwin SPd menjelaskan, banjir mulai melanda sekolah yang dipimpinnya itu sekitar pukul 02.01 WIB Selasa dinihari 30 Agustus 2022. Air berasal dari luapan sungai Pino.

“Semua ruangan terendam, saat ini air sudah mulai surut. Tinggal ruangan bagian bawah yang masih tergenang airnya dengan ketinggian 10 centimeter, tapi material lumpur menumpuk di dalam maupun di luar ruangan,” jelas Darwin.

Guru dan Tata Usaha yang berjumlah 11 orang ditambah 74 orang murid tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar. Mereka gotong royong membersihkan lumpur sisa banjir.

“Nah ada ikan, kecil di pekarangan sekolah,” celetuk Darwin saat berkomunikasi dengan Rasel via handphone kemarin pagi. (rzn/stb)

Sumber: