Harga Biji Kopi di Seluma Merangkak Naik, Pengusaha Mengeluh

Harga Biji Kopi di Seluma Merangkak Naik, Pengusaha Mengeluh

ilustrasi biji kopi--raselnews.com

SELUMA, RASELNEWS.COM - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berpengaruh terhadap harga jual biji kopi di Bengkulu.

Sejak pemerintah menaikkan harga BBM, harga biji kopi ikut naik. Dari sebelumnya kisaran Rp 18 ribu hingga Rp 22 ribu, saat ini harga naik menjadi Rp 25 ribu perkilogram.

Namun kenaikan harga biji kopi ini justru menjadi keluhan pengusaha bubuk kopi. Seperti pengusaha bubuk kopi Padang Capo yang biasa mengolah bubuk kopi.

BACA JUGA:Bantu Petani, Produksi Kopi Berkualitas

Sebab biaya produksi bubuk kopi meningkat. Karena harus membeli biji kopi dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan sebelum kenaikan BBM.

“Untuk harga beli biji kopi dari petani naik menjadi Rp 25/kg sedangkan harga jual bubuk kopi Padang Capo belum mengalami kenaikan,” kata Pengusaha Bubuk Kopi Padang Capo, Meta Rianti.

Dijelaskan Meta, untuk menghasilkan bubuk kopi, prosesnya tidak mudah. Biji kopi disangrai membutuhkan gas, kemudian ditumbuk agar menjadi bubuk.

Setelah itu baru dikemas. Kemasannyapun harus beli. Harga plastik dan kertas kemasan saat ini juga naik, sebelumnya Rp 40 ribu menjadi 45 ribu.

BACA JUGA:Belasan Ton Kopi Robusta Bengkulu Diekspor

Bahkan saat ini Gas LPG 15 kg juga susah didapat dan harganya pun sudah mencapai  Rp230 ribu.

Setiap harinya, bubuk Kopi Padang Capo ini mampu terjual hingga 150 kilogram untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma.

Termasuk untuk mengisi retail modern yang ada di Kabupaten Seluma. “Modal yang kami keluarkan naik, sementara harga jual belum naik,” keluh Meta. (rwf)

Sumber: