PGRI: Provinsi Bengkulu Kekurangan 2.955 Guru

PGRI: Provinsi Bengkulu Kekurangan 2.955 Guru

GURU : Para guru dan kepala sekolah saat menghadiri acara di Dikbud Bengkulu Selatan-Rezan Okta Wesa-raselnews.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Bengkulu menyebut sampai dengan saat ini Provinsi Bengkulu masih mengalami kekurangan guru.

Jumlahnya mencapai 2.955 orang, baik yang berstatus ASN ataupu Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) baik di SMA, SMK, maupun SLB.

Sekretaris PGRI Provinsi Bengkulu, Bimas Yanto mengatakan, data kekurangan guru ini juga telah disampaikan kepada Pemprov Bengkulu. "Untuk menutupi kebutuhan kekurangan guru guru ini, selama ini posisinya diisi oleh guru honorer," kata Bimas, Rabu (28/9/2022).

BACA JUGA:Bengkulu Selatan Dapat 240 Formasi PPPK Guru, Catat Tanggal Seleksinya

Bimas mengatakan, kebutuhan guru itu adalah sebanyak 1.288 guru SMA, 1.202 guru SMK yang terdiri 656 guru umum dan 546 guru kejuruan. Lalu guru SLB sebanyak 465 orang.

Untuk kebutuhan guru SMA terbanyak ada di Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 230 orang, dan paling sedikit di Kabupaten Lebong sebanyak 47 orang.

Atas kebutuhan ini, PGRI Provinsi Bengkulu mendesak agar 524 guru honorer yang telah lulus passing grade dalam seleksi PPPK pada tahun 2021 lalu segera dilantik.

Sesuai dengan janji pemerintah, honorer yang telah lulus passing grade pada tahun 2021 lalu, akan diprioritaskan untuk diusulkan menjadi PPPK.

BACA JUGA:RUU Sisdiknas Bikin Gaduh! Marzuki Ali: Nadiem Makarim Pengkhianat Guru dan Dosen

"Kami sangat berharap agar pemerintah bersama DPRD mencari solusi bagaimana mereka yang lulus passing grade bisa diangkat menjadi PPPK," kata Bimas.

Sebelumnya Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, pengangkatan sebanyak 524 guru PPPK yang telah lulus passingrade itu terkendala anggaran. Pasalnya, sampai saat ini belum ada kepastikan soal formula penggajiannya.

"Pemprov mendapatkan surat peringatan dari pemerintah pusat terkait belanja pegawai yang sudah hampir mencapai 40 persen. Makanya kita minta kepastian soal formula penggajiannya terlebih dahulu," ujar Gubernur. (cia)

Sumber: pgri provinsi bengkulu