13 Hari Terdampar di Perairan Bengkulu, KM Sabuk Nusantara Makin Rusak: Tim Upayakan Penarikan

13 Hari Terdampar di Perairan Bengkulu, KM Sabuk Nusantara Makin Rusak: Tim Upayakan Penarikan

PANTAU: Personel TNI AL, Polair beserta kru PT. Pelni memantau proses perbaikan KM Sabuk Nusantara 46-rezan okto wesa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 46 yang terdampar di perairan Bengkulu, tepatnya di Pantai Pino Guntung, Desa Pasar Pino, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan sejak Selasa (27/9) lalu, belum juga berhasil dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari PT. Pelni, ABK, beserta personel TNI-Polri.

Hingga Minggu (9/10/2022) sore, tim masih kesulitan mengevakuasi KM Sabuk Nusantara lantaran cuaca buruk serta badan kapal yang terus terisi air laut.

Selama 13 hari terdampar, genangan air laut telah mencapai geladak kedua KM Sabuk Nusantara 46. Akibatnya bagian lambung kapal mengendap dan kian kandas.

BACA JUGA:Kerusakan Makin Parah, KM Sabuk Nusantara 46 Sulit Dievakuasi

“Prosesnya masih sangat panjang, sekarang masih fokus penambalan dinding kapal yang bocor terkena batu. Sebab air terus masuk ke badan kapal hingga lantai kedua,” ujar Kapolres Bengkulu Selatan (BS) AKBP Juda Trisno Tampubolon, S.H, S.Ik, M.H melalui Kasatpolair, Iptu Solihin disampaikan anggotanya, Bharaka Fian AN.

Dijelaskan Fian, faktor lain yang mempersulit penambalan badan kapal karena ombak yang sangat besar dan kuat. Beberapa kali tambalan kembali rusak akibat dihantam ombak.

Belum lagi saat malam hari, cuaca dingin dan badai menyulitkan tim beraktivitas.

“Penyedotan air terus dilakukan dan kapal diharapkan terangkat kembali. Namun kami tidak menargetkan kapan kapal ini selesai diperbaiki,” bebernya.

BACA JUGA:Cerita Mistis Hantui Proses Perbaikan KM Sabuk Nusantara, ABK Tak Berani Dekati Kapal

Ditambahkan Danpos AL BS, Pelda Awaludin melalui Serda Junaidi, upaya lain yang bisa ditempuh agar kapal keluar dari jepitan karang dengan ditarik menggunakan kapal ferry atau kapal besar lainnya.

Jika hanya mengandalkan kekuatan mesin kapal, dikhawatirkan mesin tidak mampu mendorong kapal keluar dari titik tersebut.

“Dari analisa kami, besar kemungkinan beberapa meter dari kawasan kapal terdampar ada karang yang cukup besar. Karena kapal ini sudah keluar jalur pelayaran utama. Agar mudah masuk ke jalur pelayaran lagi, kapal ini harus ditarik,” bebernya.

Meski demikian, pihak TNI AL akan terus membantu dan mengawasi perbaikan kapal hingga kembali beroperasi dan melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

BACA JUGA:Lambung KM Sabuk Nusantara yang Terdampar di Perairan Bengkulu Jebol, Air Mulai Masuk ke Dek Kapal

“Intinya tim tetap bekerja semaksimal mungkin untuk perbaikan kapal meski hasilnya belum dapat ditargetkan,” beber Junaidi.

Terpisah, Pusat Penerangan PT. Pelni Bengkulu, Ditto mengaku KM Sabuk Nusantara 46 tetap diupayakan docking ke Pelabuhan Tanjung Priok. Pihaknya tidak akan berhenti bekerja sebelum kapal tersebut bisa dievakuasi.

“Semua kru dan ABK akan terus berada di lokasi sampai kapal kembali berangkat. Karena target sebelumnya, kapal ini untuk proses docking,” tutupnya. (rzn)

Sumber: