Dewan Panggil Dikbud, Pertanyakan Tahapan Seleksi PPPK Guru

Dewan Panggil Dikbud, Pertanyakan Tahapan Seleksi PPPK Guru

Anggota DPRD BS, Ikhsarudin-dok-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Dewan akan memanggil pejabat berwenang di Dinas Pendidikan (Dikbud) Bengkulu Selatan untuk menanyakan perihal pendaftaran PPPK guru.

Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Raykat Daerah (DPRD) Bengkulu Selatan, Ikhsarudin, SH mengatakan, akan memanggil Dinas Dikbud Bengkulu Selatan dalam waktu dekat ini.

Tujuannya untuk mempertanyakan perihal tahapan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru.

Dewan ingin meminta penjelasan langsung dari Dinas Dikbud terkait permasalahan yang terjadi.

“Ya, kami akan panggil Dinas Dikbud selaku OPD teknis dalam proses penerimaan PPPK guru. Soalnya banyak laporan dari calon peserta tes PPPK yang disampaikan ke kami. Mereka mengeluhkan beberapa kendala yang disinyalir merugikan mereka,” kata Ikhsarudin.

BACA JUGA:Dewan Kembali Soroti Soal PPPK di Bengkulu

Beberapa keluhan calon peserta PPPK adalah hilangnya formasi di sekolah tujuan tempat mendaftar. Calon peserta PPPK tidak mengetahui penyebab dan alasan hilangnya formasi tersebut. Kemudian ada yang mengaku kesulitan untuk mendaftar. Padahal mereka sangat berharap mendaftar dan ikut tes menjadi guru di sekolah tersebut.

“Ada calon peserta PPPK yang sudah bertahun-tahun honor di satu sekolah, kemudian waktu mau mendaftar tes PPPK ini, formasi mata pelajarannya hilang. Itu jelas sangat merugikan calon peserta. Kerena harapan mereka menjadi PPPK dengan penghasilan yang menjanjikan dibanding honorer pupus sudah,” ujar Ikhsarudin.

Ikhasrudin menegaskan, tidak boleh ada pihak yang “bermain” dalam seleksi PPPK ini dengan mengotak atik formasi. Ia juga mengingatkan agar tidak mengubah data pokok pendidikan (dapodik) sekolah hanya dengan tujuan meraih keuntungan sepihak.

“Seleksi PPPK ini jangan dijadikan aji mumpung oleh pihak tertentu. Yang harus diutamakan adalah para honorer, kasihan mereka sudah bertahun-tahun menjadi honorer, saat ada kesempatan untuk merubah nasib justru dizalimi,” tukas Ikhsarudin. (yoh)

Sumber: dprd bengkulu selatan