Buji'akan Dusun: Bupati Bengkulu Selatan Nginap di Muara Danau

Buji'akan Dusun: Bupati Bengkulu Selatan Nginap di Muara Danau

Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi memberi arahan pada rakor TPPS BS di Desa Muara Danau-wawan suryadi-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Untuk kesekian kalinya Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi bermalam di desa.

Kali ini kegiatan "Bupati injia'k ngantor di desa" yang juga dikemas dengan sebutan program "buji'akan dusun" dilaksanakan di Desa Muara Danau Kecamatan Seginim, Senin-Selasa (14-15/11/2022).

Usai melaksanakan salat Isya berjemaah di masjid, Bupati langsung membaur bersama warga sekitar. Sekaligus berdiskusi dan menampung aspirasi warga setempat.

BACA JUGA:Sah, Polres Bengkulu Selatan Mulai Terapkan Tilang Elektronik

"Dalam kegiatan ramah tamah ini banyak hal yang telah disampaikan, mulai dari keluhan infrastuktur jalan, irigasi dan fasilitas publik lainnya, serta inovasi pembangunan. Terkait keluhan atau gagasan yang mungkin selama ini belum tersampaikan kepada Pemkab BS, telah disampaikan warga. Selagi itu baik dan mudah-mudahan akan kami tampung sebagai acuan keberlanjutan pembangunan nantinya," ujar Gusnan.

BACA JUGA:Syarat Usia PPK dan PPS di Pemilu 2024 Minimal 17 Tahun, KPPS Maksimal 55 Tahun

Dengan program Bupati ngantor di desa ini, banyak hal yang dapat disampaikan warga terkait program pemerintah daerah.

Termasuk jika ada masukan inovasi pembangunan sudah disampaikan dengan pemerintah daerah.

Selain itu, kegitan ini juga ada banyak pelayanan kepemerintahan yang dibawa untuk masyarakat.

BACA JUGA:Alhamdulillah, 5 Jalan di Kabupaten Kaur Dihotmik di Tahun 2023

Mulai dari pelayanan kesehatan, vaksinasi covid-19, pencegahan stunting, pelayanan administrasi kependudukan, pelayanan perizinan usaha, dan sebagainya sudah dilakukan masing-masing OPD di desa yang dikunjungi.

"Semua pelayanan ini dalam upaya memberikan kemudahan bagi masyarakat. Jadi mereka terbantu, tidak harus datang ke kantor di Kota Manna," terang Gusnan.

Cegah Stunting

Sementara itu, terkait masih tingginya angka kasus stunting atau gizi buruk di Bengkulu Selatan, juga menjadi perhatian serius Pemkab Bengkulu Selatan.

BACA JUGA:Tanah Longsor dan Banjir di Kaur: Desa Diminta Siaga Bencana

Bahkan upaya agar kasus stunting dapat ditekan terus dilakukan.

Pemkab Bengkulu Selatan juga membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) hingga ke tingkat desa.

Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi dalam rapat koordinasi (Rakor) TPPS di Desa Muara Danau, meminta agar semua pihak, terutama OPD lingkungan Pemkab Bengkulu Selatan, serta stakeholder terkait bersama-sama menangani persoalan stunting.

BACA JUGA:Hanya Satu Dokter Hewan di Seluma, Itupun Penugasan Kementan

Termasuk pemerintah desa (Pemdes) diminta proaktif membuat program penanganan stunting di desa masing-masing.

Dalam pencegahan stunting, selain pentingnya asupan gizi, juga harus memperbaiki kebiasaan hidup melalui pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan sanitasi yang baik.

“Penanganan stunting ini sudah menjadi tugas bersama, dan terpenting setiap individu harus memperbaiki pola hidup yang sehat agar terhindar dari stunting," terang Gusnan saat memimpin rakor di aula Kantor Desa Muara Danau Seginim, Selasa (15/11/2022).

BACA JUGA:Hasil Seleksi PPPK Guru 2022 Diumumkan Besok, Pantau Link Ini

Disampaikan Gusnan, stunting atau gizi buruk yang dialami anak bawah lima tahun (balita) seperti berat badan kurang dan tinggi badan tidak sesuai umur.

Hal itu bukan disebabkan oleh keturunan atau penyakit turun temurun dari nenek moyang.

"Kita berkeyakinan stunting itu karena keturunan, persepsi itu salah besar. Maka perbaikilah pola hidup, yakinlah kita terhindar dari stunting, dan pemerintah desa harus membantu dalam penanganan stunting warganya,” pesan Bupati.

BACA JUGA:Mantan Bupati Seluma Ini Minta Pemusnahan Gedung Dispendik Diusut

Selain itu, Gusnan juga mengharapkan kepada kader Posyandu atau kader kesehatan desa dapat bersosialisasi kepada masyarakat agar terhindar dari stunting.

Terutama remaja putri yang akan menikah atau pasangan calon pengantin. Kemudian ibu menyusui dan anak balita, guna pencegahan sejak dini.

"Balita stunting akan mudah sakit, kerdil dan kecerdasannya berkurang, untuk itu mulai sekarang harus kita lakukan pencegahan sejak awal," terang Bupati.

BACA JUGA:Bupati dan Sekda Bengkulu Selatan Datangi Kemensos: Bahas Dapur Umum Hingga Rumah untuk Warga Miskin

Ditambahkan Bupati, terhadap anak-anak balita yang mengalami stunting, Pemkab Bengkulu Selatan saat ini rutin memberikan bantuan makanan tambahan serta sosialisasi untuk memberikan pemahaman pencegahan stunting.

Sehingga dengan mengkonsumsi makanan berizi, diharapkan anak-anak stunting bisa sembuh dan kembali normal seperti anak -anak lainnya.

BACA JUGA:Dua Hari Bengkulu Diguyur Hujan, Sekolah dan Pemukiman Terendam

“Upaya pencagahan dilakukan OPD terkait dalam hal ini DPPKB-P3A terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan mengajak memperbaiki pola hidup sehat, rutin mengkonsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, hingga rutin memeriksakan kesehatan kepada petugas kesehatan sderta pendataan calon pengantin dan ibu menyusui. Sehingga ke depan masyarakat BS terhindar dari stunting dan gizi buruk,” pungkasnya. (one)

Sumber: