Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti Syukuran: Bongkar Skenario Jebakan Sang Musuh Politik

Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti Syukuran: Bongkar Skenario Jebakan Sang Musuh Politik

Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dalam acara syukuran di rumahnya di Kota Lubuklinggau, Sumsel, Kamis (1/12/2022) malam-istimewa-raselnews.com

LUBUKLINGGAU, RASELNEWS.COM - Syukuran dan doa digelar mantan Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti Kamis (1/12/2022) malam di kediaman pribadinya di Kota Lubuklinggau, Sumsel, pasca menghirup udara bebas pada 16 November 2022.

Di hadapan ratusan masyarakat yang hadir, pasangan Rohidin Mersyah di Pilkada Bengkulu ini membahas terkait gerakan anti korupsi.

BACA JUGA:Bupati Kaur: Tahun 2023 Seluruh Kecamatan Terkoneksi Internet

Mantan Bupati Musi Rawas dengan tegas mendukung gerakan anti korupsi. Gerakan ini pun sangat didukung seluruh masyarakat di Indonesia.

Hanya saja, bagi oknum pejabat dan aparat penegak hukum yang masih ingin berupaya melakukan korupsi tentu sangat membenci gerakan tersebut.

Bahkan oknum tersebut akan melakukan segala cara untuk menghancurkan orang yang melakukan perang terhadap korupsi.

BACA JUGA:Polres Bengkulu Selatan Sita Puluhan Botol Miras dari Rumah dan Warung

Ridwan Mukti menceritakan kisah dirinya sebelum ditetapkan KPK sebagai tersangka suap.

Sejak dilantik menjadi Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti langsung mendeklarasikan anti korupsi kepada semua pejabat.

“Bahkan selama saya menjadi kepala daerah (Bupati dan Gubernur) sangat melarang jual beli jabatan,” tegas Ridwan Mukti dilansir linggaupos.co.id.

BACA JUGA:Jual Pil Samcodin, Residivis & Mama Muda di Bengkulu Selatan Ditangkap

Diakui Ridwan Mukti, sejak dirinya mendeklarasikan anti korupsi, aroma penolakan oleh oknum pejabat yang masih ingin melalukan korupsi mulai terasa.

Beberapa kali jebakan dari musuh politiknya untuk menyingkirkan Ridwan Mukti dari Bengkulu mulai dirasakan.

Aroma jebakan musuh politiknya pertama pada saat lebaran tahun pertama dirinya menjabat Gubernur Bengkulu.

BACA JUGA:Mantan Bendahara Baznas Bengkulu Selatan Tsk Korupsi Dana Zakat, Infaq dan Sedekah, Modusnya? Yaa Ampun....

Saat itu sejumlah oknum pejabat ingin memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada dirinya.

Tapi waktu itu Ridwan Mukti  minta Sesprinya bernama Yono agar semua pejabat yang ingin ketemu saya diperiksa badannya.

“Alhamdulillah jebakan pertama kepada saya bisa digagalkan. Waktu itu Sekda bilang untung saya tidak menerima apa-apa. Kalau bapak tadi menerima orang sudah siap menangkap bapak,” kata  Ridwan Mukti mengulangi perkataan Sekda. 

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kebakaran di Bengkulu Hanguskan 7 Unit Bangunan, Kakek-Nenek Terjebak

Jebakan kedua musuh politik Ridwan Mukti dirasakan pada saat suami Hj Lily Martiani Maddari itu menikahkan anaknya.

Saat itu skenarionya Ridwan Mukti diharapkan meminta sumbangan kepada pejabat untuk biaya pernikahan anaknya. Namun hal ini tidak dilakukan Ridwan Mukti.

Begitupun tamu undangan yang datang telah diingatkan tidak memberikan bantuan yang nominalnya melebihi dari Rp1 juta.

BACA JUGA:Duh, Harga BBM Non Subsidi Resmi Naik

“Jebakan kedua waktu saya menikahkan anak saya. Waktu itu saya koordinasi dengan KPK kalau mau menikahkan anak saya. Ada saksi hidup pak Aidil Rusman (sekarang Pj Sekda Mura). Saya bilang kepada pak Aidil kalau datang undangan ke nikah anak saya jangan besar-besar isinya,” sambung Ridwan.

Jebakan ketiga diceritakan Ridwan Mukti ditujukan kepada istrinya Hj Lily Martiani Maddari. Jebakan ketiga ini membuat Ridwan Mukti kalah dalam berpolitik. 

BACA JUGA:Larang Anaknya Berusia 12 Tahun Pacaran, Ibu Ini Justru Dilaporkan ke Polisi

Jelang lebaran ditahun kedua dirinya menjadi Gubernur Bengkulu, orang datang ke rumah pribadinya membawa uang Rp1 miliar.

Pada saat itu dirinya sama sekali tidak mengetahui orang tersebut memberikan uang kepada istrinya.

Kemudian selang 30 menit orang yang memberi uang datang, kediaman Ridwan Mukti digerebek KPK.

BACA JUGA:IGI Bengkulu Desak Pemda Usulkan Formasi PPPK

“Waktu itu saya lagi memimpin rapat. Dikabari ibu dibawa KPK. Saya tanya dibawa ke mana katanya di Polda. Saya langsung ke Polda dan hari itu juga ikut dibawa ke Jakarta,” beber Ridwan.  

Selama dua hari di gadung KPK Jakarta, Ridwan Mukti mengaku sama sekali tidak diperiksa.

Sampai pada akhirnya Ridwan Mukti ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan.

“Dalam berita acara pemeriksaan saya katanya menerima fee proyek 10 persen. Ternyata pengakuan dari (saksi yang diperiksa penyidik) meminta maaf kepada saya karena dirinya diminta melakukan rekayasa keterangan,” jelas Ridwan Mukti.

BACA JUGA:Namanya Yaba! Narkoba Jenis Baru dan Berbahaya dari Sabu

Ridwan Mukti mengaku sempat meminta rekonstruksi alat bukti yang dijadikan senjata menjerat dirinya sebagai tersangka.

Namun sayangnya rekonstruksi tersebut tidak dipakai sebagai alat bukti penyidikan.

“Bagi saya berpolitik itu hanya ada dua. Menang dan kalah. Saya menjalani hukuman bukan berarti saya salah tapi saya kalah,” tegas Ridwan disambut takbir tamu undangan yang hadir.

BACA JUGA:Horee..Pemutihan Pajak Kendaraan di Bengkulu Berlanjut di Tahun 2023

Diketahui sejumlah pejabat pemerintahan dan politikus hadir dalam syukuran digelar Ridwan Mukti di Kota Lubuklinggau.

Diantaranya Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud, Wakil Bupati Hj Suwarti, Wakil Wali Kota Lubuklinggau H Sulaiman Kohar, Wakil Bupati Muratara H Inayatullah.

Lalu ketua DPRD Mura Azandri, Ketua DPRD Lubuklinggau Rodi Wijaya serta sejumlah Anggota DPRD Lubuklinggau, Mura dan Muratara. (**)

Sumber: linggaupos.disway.id