Bim Salabim...Insentif Penanganan Pasien Covid di Bengkulu Selatan Rp 1 Miliar Hilang

Bim Salabim...Insentif Penanganan Pasien Covid di Bengkulu Selatan Rp 1 Miliar Hilang

Komisi III DPRD Bengkulu Selatan melakukan sidak ke RSHD Manna dalam rangka menjalankan pengawasan dibidang kesehatan. Salah satunya menelusuri permasalah pembayaran insentif nakes yang menangani pasien Covid-19-Sugio Aza Putra-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Penyebab tidak dibayarnya insentif tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien Covid-19 di RSHD Manna, Bengkulu Selatan mulai terkuak.

Anggaran sebesar Rp1 miliar yang sebelumnya sudah diakomdir di APBD tahun anggaran 2022 hilang secara misterius.

Hal itu terungkap dari keterangan Plt Direktur RSHD Manna, dr Debi Utomo saat menerima inspeksi mendadak (sidak) Komisi III DPRD Bengkulu Selatan, Senin (12/12/2022).

BACA JUGA:Ide Gaya Hijab Terbaru Yang Menarik Untuk Diikuti

“Insentif untuk tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19 memang ada, itu dianggarkan melalui DAU (APBD) sebesar Rp1 miliar. Tapi waktu kami ajukan proses pembayarannya ke Dinas Kesehatan, anggaran itu katanya tidak ada lagi, hilang. Kami juga tidak tahu pasti penyebabnya karena apa,” kata Debi Utomo.

Debi pun tidak dapat menjelaskan secara detail terkait hilangnya anggaran insentif itu.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan Anggaran Kuliah Gratis Bagi Kades di Tahun 2023, Berikut Kuotanya

Ia justru menyarankan untuk mengkonfirmasi langsung ke Dinas Kesehatan, Kepala Bappeda-Litbang dan juga Kabag Pembangunan.

“Silahkan kalian konfirmasi ke Bappeda atau Bagian Pembangunan,” saran Debi.

Insentif nakes yang menangani pasien Covid-19 kembali mencuat setelah ada keluhan para nakes yang tidak pernah lagi menerima insnetif sepanjang tahun 2022 ini. 

BACA JUGA:Alhamdulillah...Tahun 2023 Gaji Kades dan Perangkat Desa Naik

Padahal mereka terus merawat pasien covid-19. Kurun waktu tahun 2022 ini saja ada, sekitar 170-an pasien covid yang dirawat di ruang isolasi RSHD Manna.

Ditambah lagi beberapa waktu lalu ada salah seorang dokter spesialis di RSHD Manna yang mempertanyakan SK tim Covid.

Ia mempertanyakan SK tersebut dengan tujuan untuk memperjuangkan hak para perawat dan tenaga kerja sukarela yang bertugas merawat pasien Covid.

BACA JUGA:Duh...Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan di Bengkulu Selatan Capai Rp12.4 Miliar

Tidak hanya itu, juga ada berhembus kabar kalau RSHD Manna menerima dana dari Kementerian Kesehatan sebesar Rp18 milar lebih untuk penanganan pasien covid.

Namun hal itu disebut Plt Direktur RSHD Manna sebagai pengganti klaim penanganan pasien covid yang pernah dirawat di RSHD Manna sejak tahun 2020 lalu.

Terkait penjelasan yang disampaikan pihak manajemen RSHD Manna, Ketua Komisi III DPRD BS, Dodi Martian, S.Hut, MM menegaskan  pihaknya akan menelusuri lebih lanjut.

BACA JUGA:Anggota Satpol PP-Damkar Bengkulu Selatan Dievaluasi, Erwin Pastikan Tak Ada yang Diberhentikan

Pihaknya meminta data penggunaan dana dari Kemenkes yang masuk ke RSHD untuk memastikan realisasi anggaran tersebut.

“Kami meminta penggunaan dana dari Kementerian Kesehatan itu dengan tujuan untuk mengetahui kejelasannya. Soalnya selama ini banyak informasi simpang siur yang masuk ke kami, kami perlu informasi yang akurat untuk menjawab itu. Makanya dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan, kami perlu mengetahui itu untuk menjawab informasi yang disampaikan kepada kami di lembaga,” kata Dodi. (yoh)

Sumber: