Cegah Malaria, Dinkes Bengkulu Selatan Lakukan Survei Vektor
SURVEI : Pihak Dinas Kesehatan BS melakukan survei pemetaan vektor malaria dan pemberantasan sarang nyamuk di wilayah Bengkulu Selatan-Wawan Suryadi-raselnews.com
BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan menggelar survey viktor di sejumlah titik di Bengkulu Selatan. Tujuannya untuk mencegah penyakit malaria.
Lokasi yang menjadi sasaran survey petugas adalah kawasan dekat pemukiman penduduk. Hasilnya petugas menemukan banyak terdapat genangan air di sekitar pemukiman masyarakat. Genangan air ini menjadi sarang nyamuk berkembang biak.Kondisi ini jika tidak segera diatasi dapat menjadi pemicu awal berjangkitnya malaria.
BACA JUGA:Dinkes Bengkulu Selatan Tangani 751 Kasus Penyakit Menular
Ada dua penyebab genangan air di pemukiman masyarakat. Pertama genangan air disebabkan hujan dan kedua genangan air yang disebabkan saluran pembuangan limbah rumah tangga tersumbat. Saat dicek, disetiap genangan air yang disurvey petugas menemukan jentik nyamuk.
Survey ini bertujuan untuk mencegah penyakit yang ditularkan melalui vektor dan binatang penular contohnya sakit malaria yang disebabkan gigitan nyamuk anopheles.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan melakukan survei vektor di wilayah Kedurang, Air Nipis dan Seginim. Pada survei tersebut didapatkan cukup banyak genangan air akibat hujan maupun genangan air akibat saluran limbah rumah tangga yang tersumbat. Berdasarkan pengamatan tim survei, setiap genangan air ada jentik nyamuknya.
BACA JUGA:Cegah Stunting, Dinkes Evaluasi Program Gizi
Hasil survei ini kemudian akan dijadikan landasan untuk melakukan tindakan. “Kegiatan survei ini bertujuan untuk mengurangi habitat perkembangbiakan vektor, menurunkan kepadatan vektor, menghambat proses penularan penyakit malaria, serta mengurangi kontak manusia dengan vektor sehingga penularan penyakit dapat dikendalikan secara rasional, efektif dan efisien, untuk eleminasi malaria,” kata Kepala Dinkes Bengkulu Selatan, Didi Ruslan M.Si.
Dikatakan Didi, upaya yang dilakukan untuk mencegah berkembang baiknya larva menjadi nyamuk, genangan tersebut ditaburkan larvasida dan dilakukan pembersihan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bersama-sama masyarakat.
BACA JUGA:Kasus DBD di Bengkulu Meningkat, Capai 1.235 Kasus
Dengan berkurangnya populasi nyamuk anopheles dan aedes aegypti maka kemungkinan masyarakat terserang malaria dan demam berdarah semakin kecil.
“Ayo lakukan pemberantasan sarang nyamuk sekarang juga dengan membersihkan lingkungan sekitar. Kita sehat, keluarga sehat, lingkungan sehat bebas malaria,” ajak Didi. (one)
Sumber: kepala dinas kesehatan bengkulu selatan