Waspada...! Kasus DBD di Bengkulu Selatan Meledak, 2 Pekan 10 Kasus Terjadi

Waspada...! Kasus DBD di Bengkulu Selatan Meledak, 2 Pekan 10  Kasus Terjadi

petugas melakukan pengasapan di lokasi tempat tinggal warga terjangkit dbd-DOK-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Masyarakat Bengkulu Selatan diimbau waspada terhadap penularan demam berdarah dengue (DBD).

Belakangan ini kasus DBD meledak di Bengkulu Selatan. Kurun waktu 2 pekan terakhir atau diawal Januari 2023 ini, sudah 10 kasus warga Bengkulu Selatan terjangkit DBD.

BACA JUGA:KPU Sebut 4 Balon DPD Bengkulu TMS

BACA JUGA:Gasak Uang Rakyat Rp900 Juta, 3 Mantan Pimpinan DPRD Seluma Dijebloskan ke Penjara

Agar kasus DBD dapat ditekan, Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan mengajak warga kembali melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara massif dalam bentuk gotong-royong kebersihan lingkungan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan, Didi Ruslan, M.Si mengatakan, dari beberapa laporan yang masuk, sebagian sudah ditindaklanjuti dengan dilakukan fogging. Meskipun fogging sebenarnya bukan solusi terbaik mengatasi DBD tetapi langkah cepat dibutuhkan.

BACA JUGA:iPhone Dicuri, Anggota DPRD Bengkulu Selatan Lapor Polisi

BACA JUGA:Kejari Kaur Sebut Tsk Korupsi Dana Hibah Bawaslu Kaur Berpeluang Bertambah

Cara yang baik untuk mencegah DBD adalah menjaga kebersihan lingkungan dan membasmi jentik nyamuk. Karena itu, masyarakat terus diimbau agar selalu menjaga kebersihan lingkungan.

Serta menggalakan gerakan 3M plus yaitu, mengubur, menimbun dan menguras genangan air, serta menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan anti nyamuk seperti lotion atau kelambu dan lainnya.

BACA JUGA:165 Calon PPPK Guru Bengkulu Selatan Jalani Seleksi Kompetensi, Ini Jadwal dan Tempatnya

BACA JUGA:Resmi, Tarif Layanan Peserta JKN Naik, Menkes: Ini Pertama Kalinya Sejak 2016

"Diawal tahun ini saja sudah sepuluh kasus warga dinyatakan fostif DBD, karena itu kami mengimbau masyarakat terus waspada jangan sampai terjadi lonjakan kasus hingga akhir tahun nanti,” terang Didi.

Dikatakan Didi, faktor utama yang mempengaruhi meningkatnya kasus DBD akhir-akhir ini tidak lain lantaran kepadatan populasi nyamuk Aedes Agypti sebagai sumber penularan DBD.

Sumber: kepala dinas kesehatan bengkulu selatan