Petani Wajib Tahu...!! Ternyata Ini Penyebeb Sawit Malas Berbuah
Tanaman kelapa sawit -istimewa-raselnews.com
KOTA MANNA RASELNEWS.COM – Petani kelapa sawit di Indonesia banyak yang mengeluh turunnya produktivitas hasil panen.
Tanpa mereka ketahui secara detail apa yang menyebabkan tanaman sawit malas berbuah.
Berikut informasi yang Petani wajib tahu tentang penyebab sait malas berbuah.
BACA JUGA:Suap APBD, 5 Mantan Anggota DPRD Provinsi Jambi Ditahan KPK
BACA JUGA:Layanan Kantor Cabang dan ATM BSI Sudah Pulih, Nasabah Bisa Bertransaksi dengan Nyaman
Diketahui berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada tahun 2022, produksi sawit indonesia mencapai 46,729 juta ton pertahun.
Namun pada tehun ini, diprediksi produktivitas kelapa sawit akan anjlok.
Tidak tanggung tanggung, berdasarkan prediksi itu penurunan bisa mencapai 60 persen.
BACA JUGA:Besok, Listrik di Bengkulu Selatan Padam 6 Jam, Berikut Wilayah Terdampak
BACA JUGA:Nyanyi Israel, Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Dianggap Murtad, Santrinya? Ini Penjelasan Habib Hasan
Penyebab sawit malas berbuah dipengaruhi beberapa faktor, yaitu umur tanaman sawit yang sudah mencapai puluhan tahun (tua), hingga menyebabkan prduktivitas buah yang mulai turun.
Daya dukung lahan (kesehatan lahan) yang menurun, perubahan iklim, ancaman organisme pengganggu tanaman, baik hama maupun penyakit.
BACA JUGA:Kasus Stunting di Bengkulu 19,8 Persen, Bukan Kota Bengkulu Tapi Tiga Kabupaten Penyumbang Terbesar
BACA JUGA:30 Jam Hilang, Korban Tenggelam Belum Ditemukan, Basarnas Terus Lakukan Pencarian
Di tambah lagi besarnya biaya perawatan kebun dampak dari kenaikan harga pupuk yang mencapai 300 persen.
Akibat besarnya biaya perawatan kebun, petani terpaksa mengurangi dosis pemupukan dan biaya perwatan.
Hal inilah yang secara tidak disadari oleh petani menyebabkan kelapa sawit malas berbuah.
BACA JUGA:Reskan Efendi Mundur, Baliho Depan Gedung DPD II Dua Golkar Tumbang
BACA JUGA:Kasus Penusukan Warga Tanjung Alam Berakhir Damai? Dua Korban Tidak Melapor ke Polisi
Langkah yang dilakukan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) untuk mengatasi persoalan diatas adalah diantaranya petani perlu segera melakukan replanting atau peremajaan kelapa sawit untuk mengembalikan produktivtas.
Program peremajaan atau Replanting telah dibuat oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS.
Hanya saja, kendala yang terjadi selama ini banyak petani kelapa sawit yang tidak bisa replanting karena syarat program PSR yang rumit.
BACA JUGA:13 CJH Bengkulu Selatan Belum Lunasi BPIH, Jadwal Pemberangkatan Ada Belum Jelas
BACA JUGA:Gedung Perpustakaan di Bengkulu Selatan Mulai Dibangun, Ini Kata Kajari
Terdapat 38 syarat yang harus dipenuhi, namun yang tersulit adalah kelengkapan koordinat peta.
Syarat ini terkait aturan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yakni kelengkapan kordinat peta.
BACA JUGA:Kemelut Pilkades Jawi: PK Didi Aryanto Ditolak, Yendra Dilantik Kades
BACA JUGA:Mantan PPTK Kasus Dugaan Korupsi BBM DPRD Seluma Mangkir Lagi Jadi Saksi, Alasannya Bikin Sedih
Selain Replanting, langkah yang harus dilakukan petani dalam meningkatkan kembali produktivitas kelapa sawitnya yaitu tidak mengurangi jatah pupuk dan perwatan kebun.
Produktivitas sawit bisa merosot hingga mencapai 250 kg per hektare pada periode Juni 2023 jika petani tidak melakukan pemupukan.(Red)
Sumber: dikutip dari berbagai sumber